Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) mengapresiasi masyarakat Kota Depok yang taat pajak. Hal ini karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok meningkat hingga melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Kota Depok pada 2022.
Kepala BKD Kota Depok Wahid Suryono mengatakan, terdapat sembilan objek pajak yang menyumbang penerimaan PAD Kota Depok. Bahkan pada catatannya, target pajak yang telah ditetapkan pemda dapat tercapai hingga melebihi target.
"Realisasi pajak daerah melebihi 100 persen dan telah terpenuhi sebelum 31 Desember 2022," ujar Wahid, Senin (2/1/2023).
Baca Juga: Naik LRT dari Depok ke TMII, Jokowi: Nyaman, Cepat, Tidak Berisik
1. Penyumbang terbesar PAD dari pajak BPHTB
Kepala BKD Kota Depok, Wahid Suyono. (Istimewa) Wahid menuturkan, sembilan sektor pajak penyumbang PAD terdiri dari pajak hotel, restoran, pajak hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, air tanah, PBB, dan BPHTB. Adapun penyumbang PAD melalui pajak tertinggi, yaitu BPHTB.
"Awalnya target yang ditetapkan Rp468.750.000.000, dan terealisasi mencapai Rp517.648.531.936," tutur Wahid.
Hal itu menunjukkan target pajak BPHTB 2022 Kota Depok telah terpenuhi dan melebihi target, dengan persentase mencapai 110 persen. Capaian tersebut terpenuhi dua hari menjelang tutup tahun 2022.
"Ini menunjukkan ekonomi warga sudah pulih dan pasca-pandemi, sehingga transaksi jual beli tanah meningkat," terang Wahid.
2. Realisasi pajak reklame, pajak hotel, pajak hiburan, pajak restoran melebihi target
ilustrasi kamar hotel (Instagram/artotelgajahmadasemarang).Editor’s picks
- 25 Website Penghasil Uang yang Aman dan Terpercaya, Cobain!
- Apa itu Galbay Pinjol? Kenali Pengertian dan Risikonya
- 10 Anak Muda Terkaya Dunia di 2022, Ada yang Masih 19 Tahun lho!
Wahid mengungkapkan, peningkatan realisasi pajak penyumbang PAD Kota Depok juga berasal dari pajak hotel. Sebelumnya, BKD Kota Depok menargetkan pajak hotel sebesar Rp12 miliar dan realisasi pajak mencapai Rp13 miliar.
"Begitupun dengan target pajak restoran sebesar Rp229 miliar dan terealisasi sebesar Rp238 miliar," ungkap Wahid.
Pendapatan dari pajak hiburan juga meningkat dari target yang telah ditetapkan. Pada 2022, target pajak hiburan Rp16 miliar dan yang telah terealisasi sebesar Rp17 miliar.
"Begitupun dengan target pajak reklame Rp33 miliar dan terealisasi Rp36 miliar," ucap Wahid.
3. Pendapatan pajak parkir Rp20 miliar, lebih dari target
Juru parkir TPE di Jalan Sabang sedang mengatur kendaraan. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)Begitu juga pendapatan dari pajak penerangan jalan melebih target yang telah ditetapkan. Sebelumnya target pajak penerangan jalan sebesar Rp114 miliar dan telah realisasi Rp120 miliar.
"Pajak parkir juga alami peningkatan, yang sebelumnya ditargetkan sebesar Rp15 miliar kini telah terealisasi Rp20 miliar," tegas Wahid.
Wahid menambahkan, pajak air tanah sebelumnya ditargetkan sebesar Rp15 miliar dan telah terealisasi sebesar Rp16 miliar.
BKD Kota Depok juga mengapresiasi masyarakat yang telah taat Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Pada PBB-P2 terdapat peningkatan pajak dari target yang ditetapkan sebesar Rp2 miliar.
"Sebelumnya target PBB-P2 sebesar Rp376 miliar dan terealisasi Rp378 miliar," ucap Wahid.
Baca Juga: Sampah Menumpuk di Pasar Kemirimuka Depok Disorot, Diduga dari Luar
Hot
No comment on record. Start new comment.