Jakarta, IDN Times - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan kondisi ekonomi Eropa dan Inggris sangat mencekam saat ini. Menurutnya, Indonesia bersyukur dengan kondisi perekonomian yang masih positif.
"Dalam konteks itu kita patut bersyukur, di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan banyak negara secara global, kinerja perekonomian Indonesia dan juga cerminannya pada kinerja pasar modal Indonesua di 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif," kata Mahendra dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) awal 2023, Senin (2/1/2023).
Baca Juga: Bos OJK Sebut Kripto Jadi Masalah Kalau Tak Diregulasi
1. Kinerja pasar modal Eropa merosot tajam
Mahendra mengatakan kelesuan ekonomi Eropa dan Inggris juga tercermin dari kinerja pasar modalnya. Menurut data yang disampaikan, kinerja indeks Stoxx 600 Pan Eropa merosot hingga 12,76 persen sejak pergantian tahun. Kondisi itu, menurut Mahendra, terburuk sejak 2018.
"Tahun baru mungkin akan menjadi rumit bagi ekonom dan pasar ekuitas Eropa karena Bank Sentral Eropa dengan tegas menyatakan akan terus menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat dalam rangka menangani inflasi yang mendekati level rekor," ucap Mahendra.
Baca Juga: OJK Minta Mahasiswa Tingkatkan Literasi Keuangan
2. Aktivitas perdagangan di bursa Indonesia terbesar di ASEAN
Editor’s picks
- 25 Website Penghasil Uang yang Aman dan Terpercaya, Cobain!
- Apa itu Galbay Pinjol? Kenali Pengertian dan Risikonya
- 10 Anak Muda Terkaya Dunia di 2022, Ada yang Masih 19 Tahun lho!
Di saat negara-negara maju mengalami kemerosotan ekonomi, Mahendra mengatakan perekonomian Indonesia masih bisa bertahan, begitu juga dengan kondisi pasar modalnya.
"Tercermin dari kinerja IHSG ditutup 4 persen meningkat dibandingkan tahun lalu," ucap Mahendra.
Selain itu, aktivitas perdagangan di bursa Tanah Air juga meningkat, dan menjadi yang terbesar di ASEAN.
"Aktivitas perdagangan 2022 juga mengalami kenaikan signifikan. Frekuensi transaksi harian mencapai 1,31 juta kali, yang terbesar di ASEAN. Kapitalisasi pasar tertinggi mencapai angka Rp9.500 triliun atau 600 miliar dolar AS. Artinya, 50 persen terhadap PDB Indonesia," ujar dia.
Baca Juga: Buka Perdagangan BEI 2023, Jokowi Senang Banyak Investor Muda
3. Jumlah investor naik 10 kali lipat dalam 5 tahun terakhir
Sepanjang 2022, OJK mencatat ada 59 pencatatan saham baru atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, jumlah investor juga meningkat 10 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, menjadi 10,3 juta.
"Menarik lagi didominasi oleh investor domestik yang sudah mencapai 55 persen dari seluruh investor. Dan kalau dihitung yang generasi millennial dan generasi Z atau zillennial gabungannya adalah 58,7 persen, itulah capaian-capaian yang luar biasa," ucap dia.
Hot
No comment on record. Start new comment.