Note

Eks Petinggi Terlilit Kasus Korupsi, Jasindo Transformasi Bisnis

· Views 44

Jakarta, IDN Times - Transformasi di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jadi satu misi yang digaungkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Hal tersebut jadi alasan bagi PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo melakukan transformasi perusahaan.

Direktur Utama Jasindo, Andy Samuel menyampaikan, transformasi bakal membuat Jasindo lebih kuat secara fundamental. Dengan demikian, Jasindo akan lebih gesit dan mampu menjawab tantangan pasar asuransi pada masa mendatang.

Andy pun mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi fokus transformasi Jasindo.

"Ada beberapa faktor penting yang menjadi fokus tranformasi model bisnis dan proses bisnis dengan fokus pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan, seperti transformasi infrastuktur TI dan transformasi sumber daya manusia. Proses transformasi ini harus pula mengedepankan implementasi Governance, Risk & Compliance (GRC) yang baik di setiap lini," tutur Andy dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Terbukti Korupsi, Eks Petinggi BUMN Jasindo Divonis 4 Tahun Penjara

1. Transformasi SDM

Eks Petinggi Terlilit Kasus Korupsi, Jasindo Transformasi BisnisIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam transformasi sumber daya manusia (SDM), Andy bertekad menjadikan SDM Jasindo untuk terus mengikuti perkembangan, baik di industri asuransi maupun lainnya yang masih jadi segmen unggulan perusahaan.

"Dengan demikian, peran SDM sangat penting sebagai enabler guna memahami kebutuhan nasabah atas program perlindungan/proteksi yang dibutuhkan dan menjadikan peluang bagi suatu perusahaan asuransi untuk menawarkan produk-produk asuransi yang sesuai dengan profil risiko nasabah sesuai dengan industri spesifiknya," beber Andy.

Keunggulan SDM akan menjadi kunci pemahaman atas risiko nasabah dan kemampuan untuk menawarkan program proteksi asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan nasabah, serta pelayanan penyelesaian klaim.

"Deliverable layanan atas produk asuransi adalah ketika suatu perusahaan asuransi mampu menyelesaikan proses klaim secara fair, tranparan dan cepat. Agar ini dapat dijalankan, diperlukan SDM yang andal dan berintegritas," kata Andy.

Baca Juga: Jasindo Dikabarkan PHK Karyawan, Ini Respons Kementerian BUMN

2. Transformasi model bisnis

Eks Petinggi Terlilit Kasus Korupsi, Jasindo Transformasi BisnisIlustrasi Asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara untuk transformasi model bisnis, Jasindo yang tergabung dalam Indonesia Financial Group (IFG) bakal memberikan penawaran produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya.

Andy menilai, saat ini kebanyakan perusahaan asuransi menawarkan produk yang sama sehingga persaingan justru akan mengarah pada perang harga, bukan layanan.

Dengan terbentuknya SDM yang memahami proteksi kebutuhan nasabah, maka Jasindo dapat menawarkan produk sesuai dengan kebutuhan mereka dan itu bakal menjadi pembeda Jasindo dengan asuransi lainnya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • Banyak PHK Terjadi, Begini Serba-serbi Uang Pesangon!
  • Daftar Raksasa Teknologi Dunia yang Melakukan PHK Massal
  • 5 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia, Fantastis!

"Ke depannya, nasabah Jasindo akan mendapatkan proteksi yang diperlukan mereka, yang tentunya akan berbeda untuk masing-masing nasabah meskipun beroperasi pada bidang yang sama. Ini menjadi nilai lebih dari Jasindo," ucap Andy.

Baca Juga: Jasindo Incar Premi Asuransi Barang Milik Negara Rp70 Miliar

3. Digitalisasi

Eks Petinggi Terlilit Kasus Korupsi, Jasindo Transformasi Bisnisilustrasi digitalisasi (pexels/pixabay)

Digitalisasi juga jadi salah satu fokus Jasindo dalam mentransformasikan bisnisnya. Andy mengatakan, Jasindo bakal membuat platform guna mempermudah model bisnis barunya.

Jasindo mengalokasikan sejumlah investasi untuk menunjang digitalisasinya. Komitmen ini juga sebagai bentuk memperkuat karya- karya anak bangsa melalui aplikasi digital.

“Asuransi Jasindo juga berfokus pada investasi dalam pengembangan digital di perusahaan, salah satu dukungan perusahaan adalah dengan cara merencanakan nilai investasi digital pada Rencana Jangka Pendek dan Panjang Perusahaan,” kata Andy.

Jasindo, sambung Andy, telah menggunakan beberapa platform digital hasil karya anak bangsa, seperti aplikasi Protan yang digunakan untuk memudahkan petani melakukan klaim Asuransi Usaha Tani Padi secara real time dengan menggunakan layanan GPS sebagai koordinat penentuan luas wilayah perlindungan.

Selain aplikasi, Asuransi Jasindo juga memiliki layanan yang dapat mempermudah masyarakat melalui platform website seperti jasindotravel.co.id.

Melalui situs tersebut, masyarakat dapat membeli produk Jasindo Travel Insurance secara real time dengan manfaat perlindungan hingga internasional dan E-Marine untuk penutupan asuransi pengangkutan baik menggunakan moda transportasi laut, darat, dan udara yang dapat dilakukan secara real time dan terintegrasi.

"Digitalisasi jangan diartikan dapat dilakukan pada setiap produk. Proses akseptasi secara digital lebih tepat untuk segmen retail di mana produk-produk yang ditawarkan adalah produk sederhana, termasuk dalam hal pelayanan klaimnya. Sementara atas segmen korporasi yang memiliki kategori risiko kompleks, tetap perlu dilakukan secara tradisional dalam hal proses akseptasi dan penyelesaikan klaim," tutur Andy.

4. Jasindo sempat tersandung kasus korupsi

Eks Petinggi Terlilit Kasus Korupsi, Jasindo Transformasi BisnisIlustrasi Korupsi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Transformasi bisnis yang dilakukan Jasindo juga tak terlepas dari kasus korupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Dengan transformasi bisnis termasuk SDM, diharapkan tak akan ada lagi kasus korupsi di tubuh Jasindo pada masa mendatang.

Pada Januari tahun ini, Eks Direktur Keuangan dan Investasi Jasindo Solihah, divonis empat tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider satu bulan kurungan. Ia dinilai terbukti telah memperkaya diri sendiri dan orang lain hingga menyebabkan kerugian negara.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda sebesar Rp200 juta, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan," ujar Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022).

Diketahui, Solihah didakwa merugikan keuangan negara sebesar 766.955 dolar AS atau setara Rp7.584.102.194. Solihah didakwa korupsi terkait pembayaran korupsi kegiatan agen asuransi fiktif dan memperkaya diri sendiri atau orang lain.

Jaksa menyebut, Solihah telah memperkaya diri sendiri hingga 198.340 dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian, ia juga memperkaya Budi Tjahjono sebesar 462.795 dolar AS dan Supomo Hidjazie senilai 136 ribu dolar AS.

Baca Artikel Selengkapnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.