Note

Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah

· Views 31
Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah
Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Kapan waktunya serok saham? ‘Serok saham’ adalah istilah di kalangan para investor maupun trader, merujuk pada memborong beli saham incaran ketika harga pasarnya tengah menurun. 

Bagi investor dan trader, penurunan harga saham bisa berarti dua hal, yakni cut loss dan menambah ‘muatan’ alias membeli lagi. Keputusan cut loss diambil ketika penurunan berpotensi terus berlangsung. 

Baca Juga:
Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah Mau Serok Saham BBCA, BBNI, dan GOTO? Segini Target Harganya Biar Cuan

Cut loss berguna untuk meminimalisir kerugian. Sementara keputusan untuk membeli saham lagi diambil ketika penurunan harga diyakini hanya sementara, bersifat koreksi sesaat, dan berpeluang untuk naik lagi. 

Namun keputusan cut loss maupun serok saham bergantung pada target investasi masing-masing. Investor yang berniat untuk mempertahankan kepemilikannya hingga 5-10 tahun, umumnya tidak akan cut loss ketika harga saham jatuh. 

Baca Juga:
Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah Hai Investor Kenali Saham Downtrend : Pengertian, Cara Kerja, dan Cara Mengatasinya

Karena sejak awal, saham pilihan untuk investasi umumnya berbeda dengan saham-saham pilihan untuk trading. Saham investasi bergerak relatif stabil, dengan kenaikan harga yang cukup lama dibanding saham-saham trading yang harganya fluktuatif. 

Sebaliknya, trader mungkin bakal memutuskan untuk cut loss untuk menghindari kerugian lebih dalam, sebab mereka tidak berniat untuk jual-beli jangka pendek, atau karena berniat untuk memutar modal ke instrumen investasi lain. 

Baca Juga:
Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangan Ini Dulu sebelum Borong di Harga Murah Kenali Apa Itu Uptrend dan Downtrend Dalam Dunia Saham

Sebab saham-saham pilihan trading adalah saham yang berpeluang untuk bergerak naik dalam waktu relatif singkat, dengan persentase kenaikan yang cukup tinggi. Dari sinilah para trader berupaya mengejar cuan maksimal. 

Lantas, kapan waktunya serok saham yang paling tepat? 

Kapan Waktunya Serok Saham? Pertimbangkan Masa-masa Ini 

Pertama, ketika harga saham berada di level rendah—atau terendah—dalam periode waktu tertentu. Misalnya, dalam dua atau setahun terakhir, harga saham ABCD mencatatkan level terendahnya. 

Tariklah time frame atau rentang periode waktu untuk membandingkan level harga. Tentukan seberapa margin of safety yang Anda inginkan untuk menentukan harga beli. Margin of safety memberikan jarak harga yang aman dari posisi pembelian. 

Misalnya dalam setahun terakhir saham ABCD dijual dalam rentang rata-rata Rp2.300, lalu terjadi penurunan yang cukup dalam hingga harganya menyentuh Rp1.900, dan Anda memutuskan untuk membelinya di harga itu. 

Secara teknis, kelak jika saham ABCD kembali bergerak stabil di harga normal, atau bahkan bergerak naik hingga Rp3.000 misalnya, lalu kembali menurun. Anda tidak akan merugi selama harga saham itu tidak menyentuh level Rp1.900/saham. 

Sekalipun Anda sempat mendapatkan floating gain senilai Rp1.100/saham, penurunan yang berikutnya terjadi sebetulnya tidak akan merugikan selama harga tidak menyentuh harga pembelian Anda. 

Saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham-saham big banks, umumnya diincar oleh para investor ketika harganya berkisar pada rentang level terendah dalam setahun terakhir. 

Namun pembelian di harga bawah ini juga tidak bisa dilakukan serampangan. Investor tetap harus mengamati tren harga dan prospek emiten itu sendiri, sebab bisa saja penurunan harganya masih berlanjut. 

Kedua, biasanya investor juga mulai serok saham ketika emiten baru saja membagikan dividen. Ketika emiten mengumumkan pembagian dividen, biasanya harga saham akan beranjak naik hingga cum date. 

Harga saham akan turun selepas cum date, pada masa ini banyak pula investor yang membeli saham. Apalagi jika penurunan harganya cukup dalam, investor yang memburu dividen akan membeli saham di harga rendah untuk menambah kepemilikan. 

Umumnya investor pemburu dividen tidak begitu memedulikan penurunan harga usai pembagian dividen, sebab mereka mengincar keuntungan dari dividen yang dibagikan tiap tahun dan berniat untuk mempertahankan kepemilikannya dalam jangka waktu yang lama. 

Ketiga, ada pula trader yang serok saham ketika harga mulai menunjukkan tren kenaikan. Ini bertujuan untuk mengejar potensi rally, atau kenaikan harga terus menerus beberapa periode mendatang. 

Saham yang menunjukkan tren kenaikan harga dapat memberikan keuntungan maksimal, bahkan hingga berkali-kali lipat dari harga pembelian awal, jika trader membeli di harga yang tepat. 

Terlepas kapan waktu serok saham, keputusan untuk memborong saham mesti dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan modal, potensi emiten secara fundamental, serta tren pergerakan harga.  

Baik investor dan trader tidak dianjurkan untuk serok saham hanya karena harganya murah, tanpa mempertimbangkan prospek saham dan tren pergerakan harganya. 

Itulah penjelasan tentang kapan waktunya serok saham yang bermanfaat bagi investor dan trader pemula. (NKK)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.