Note

Menaker Buka Suara soal Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta

· Views 17
Menaker Buka Suara soal Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah buka suara terkait PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menutup sentra produksi di Purwakarta, Jawa Barat per 30 April 2024. Akibat dari langkah ini, sejumlah karyawan disinyalir terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ida mengatakan, pihaknya akan mengecek lebih lanjut atas kondisi tersebut. Ia juga memastikan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak perusahaan.

"Nanti saya cek," kata Ida ditemui usai Musrenbangnas 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita selalu ingin kalau perusahaan-perusahaan yang terindikasi PHK, maka kita ajak bicara. Ya PHK sebagai pilihan terakhir, nanti saya cek ya," sambungnya.

Sebagai tambahan informasi, Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko menjelaskan, alasan dari penutupan pabrik ini karena perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta.

ADVERTISEMENT

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," jelas Hatta dalam keterangannya kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (5/5/2024).

Hatta menjelaskan pabrik tersebut kurang orderan atau permintaan produksi dari pemasok lokalnya di Indonesia. Permintaan yang minim membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu pabrik terpaksa ditutup.

Dia melanjutkan, perusahaan sudah berupaya untuk mempertahankan operasional semua sentra produksinya termasuk pabrik sepatu di Purwakarta. Namun, di tengah kerugian dan tantangan industri alas kaki yang makin banyak, perusahaan tak mampu lagi mempertahankan pabrik tersebut untuk tetap dibuka.

Mengutip laporan keuangan konsolidasian yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Bata mencatatkan kerugian Rp 188,41 miliar pada 2023. Kerugian ini naik hingga 75,83% atau sekitar Rp 81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 107,15 miliar.

Sementara itu penjualan total selama 2023 juga turun 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya. Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan 19,10%. Pada 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar pada 2023.

(shc/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.