Note

Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS

· Views 13
Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS
Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan awal pekan, Senin (6/5/2024), usai rilis sejumlah data ekonomi China dan Amerika Serikat (AS).

Bursa saham Korea Selatan (Korsel) dan Jepang masih tutup untuk hari libur. Sementara indeks Australia dan indeks China menguat, indeks saham Hong Kong melemah.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS Batu Bara Turun Lebih dari 1 Persen saat Permintaan China Meningkat

Pada pukul 09.21 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,05 persen di level 18.466 pasca tren bullish dalam sepekan terakhir pasca rilis data PMI yang mengalami penurunan.

Indeks China Shanghai Composite menguat 1,08 persen di 3.138 pasca libur hari buruh dan data PMI China yang sesuai perkiraan pasar.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS Arab Saudi Kerek Harga Jual, Minyak Naik di Awal Pekan

Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,64 persen menjadi 7.677 pada awal transaksi hari ini mengekor Wall Street yang ditutup lebih kuat pada perdagangan pekan lalu. (Lihat grafik di bawah ini.)

Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam usai Rilis Data PMI China dan Ketenagakerjaan AS Remala Abadi (DATA) Listing Besok, Jadi Emiten ke-23 di 2024

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 0,23 persen di 7.118 pada 9.26 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup naik 0,23 persen di level 7.134.

Sebelumnya, Wall Street ditutup naik pada perdagangan Jumat (3/5/2024) waktu setempat, karena laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan mendukung kemungkinan penurunan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) sekaligus memberikan bukti ketahanan ekonomi AS.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 450,02 poin, atau 1,18 persen, menjadi 38.675,68, S&P 500 (.SPX) naik 63,59 poin, atau 1,26 persen, menjadi 5.127,79 dan Nasdaq Composite menambahkan 315,37 poin, atau 1,99 persen, menjadi 16.156,33.

Dari data makro, PMI Jasa Umum Caixin China turun menjadi 52,5 pada April 2024 dari 52,7, sesuai dengan perkiraan 52,5.

Ini merupakan pertumbuhan aktivitas jasa selama 16 bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan bisnis baru tertinggi dalam hampir satu tahun, didukung oleh peningkatan aktivitas terbaru dan peningkatan kepercayaan.

Pertumbuhan pesanan baru meningkat ke tingkat tercepat sejak Mei 2023 di tengah membaiknya kondisi permintaan dan perluasan basis pelanggan, dengan penjualan luar negeri meningkat paling tinggi dalam 10 bulan.

Jumlah lapangan kerja turun selama 3 bulan berturut-turut karena adanya pengunduran diri dan pemutusan hubungan kerja, sementara tumpukan pekerjaan tetap tidak berubah.

Di sisi biaya, inflasi biaya input meningkat karena kenaikan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan energi meskipun berada di bawah rata-rata seri.

Sementara itu, inflasi harga output meningkat di atas rata-rata karena perusahaan berusaha untuk berbagi beban biaya yang meningkat dengan klien. Dunia usaha di China juga tetap optimis, meski berada di bawah rata-rata historisnya, di tengah harapan membaiknya prospek pasar.

PMI S&P Global Hong Kong juga dilaporkan turun menjadi 50,6 pada April 2024 dari level tertinggi 3 bulan di bulan Maret di 50,9.

Namun, ini merupakan pertumbuhan aktivitas sektor swasta selama dua bulan berturut-turut, dengan peningkatan output untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, terutama didukung oleh sektor jasa.

Selain itu, lapangan kerja meningkat untuk ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir, sehingga membantu mengatasi penumpukan pekerjaan. Sementara itu, pesanan baru turun setelah meningkat pada Maret.

Pada saat yang sama, bisnis baru dari luar negeri dan China daratan mengalami penurunan paling cepat dalam 16 dan tiga bulan. Akibatnya, perusahaan mengurangi aktivitas pembelian mereka selama 8 bulan berturut-turut.

Karena penundaan pengiriman, kinerja vendor memburuk selama dua bulan berturut-turut, dengan waktu tunggu yang diperpanjang paling lama sejak Juli 2022.

Dari segi harga, biaya input naik paling rendah dalam lebih dari 3 tahun sementara inflasi harga output melemah. Terakhir, sentimen tetap suram, mencerminkan meningkatnya persaingan dan lemahnya kondisi ekonomi yang mempengaruhi penjualan. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.