Menerka Arah Gerak GOTO di Tengah Rencana Private Placement dan Buyback Saham

IDXChannel – Emiten jasa ride-hailing & e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak selama sepekan di tengah rencana penambahan modal tanpa memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO melesat 6,45 persen dalam seminggu, usai melejit 4,76 persen ke level Rp66 per saham pada Jumat (3/5/2024) pekan lalu.

Baca Juga:

GOTO Berencana Private Placement dan Buyback Saham

Secara teknikal, dalam chart harian, saham GOTO menembus resistance berupa garis moving average 20 dan berpotensi mendekati area resistance selanjutnya yang merupakan MA 50 (level 70).

Penembusan ke atas (breakout) garis MA 50 berpeluang membawa GOTO menguji level resistance kunci MA 150, di level 79, diikuti level psikologis 80.

Baca Juga:

Catat Unrealize Loss Rp403 Miliar, TLKM Belum Berencana Lepas GOTO

Sementara, area support terdekat untuk GOTO berada di 63 (MA 5) dan level psikologis 60.

Indikator oscillator seperti ROC berada di area positif, dengan MACD dan Momentum memberikan sinyal hijau (buy).

Baca Juga:

Prospek 2024 Positif, Mirae Sekuritas Cermati Saham GOTO

Private Placement

Seperti sedikit disinggung di muka, GOTO berencana menggelar private placement. Aksi korporasi ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan usaha perseroan, dan memperkuat posisi permodalan perseroan jika dianggap perlu.

“Setiap penerbitan PMTHMETD dimaksudkan untuk mendapatkan pendanaan untuk kepentingan terbaik perseroan dan anak perusahaannya,” tulis manajemen GOTO dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (4/5/2024).

Selain itu, keputusan untuk melaksanakan PMTHMETD akan dilakukan apabila terdapat kesempatan untuk melakukan hal ini yang akan bergantung pada kondisi pasar.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD adalah sebanyak- banyaknya 120.140.966.283 lembar saham Seri A atau sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Beberapa metode pendanaan yang dapat dilakukan adalah dengan menerbitkan saham secara langsung untuk diambil bagian oleh investor perseroan, baik investor yang sudah ada pada saat ini maupun investor baru termasuk investor strategis dan/atau mitra perseroan.

Cara lainnya, konversi pinjaman sebagai bentuk pelunasan utang perseroan ataupun anak perusahaan perseroan di kemudian hari dan/atau menerbitkan instrumen keuangan derivatif dari saham baru, tetapi tidak terbatas pada obligasi konversi (convertible bonds) dan/atau penerbitan waran kepada investor strategis.

Namun demikian, belum diputuskan mengenai metode pendanaan dalam pelaksanaan private placement ini. “Saat ini masih belum ada keputusan yang diambil karena perseroan masih terus menjajaki berbagai peluang,” lanjut manajemen GOTO.

Perseroan juga menyampaikan bahwa saat ini belum ada informasi mengenai investor yang akan mengambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD.

Dana yang diperoleh akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja serta pelunasan melalui konversi atas utang perseroan di kemudian hari (jika ada) dengan rincian, pembagian untuk perseroan sebesar 35% dari dana PMTHMETD dan anak perusahaannya, termasuk PT Dompet Anak Bangsa sebesar 20%, PT Multifinance Anak Bangsa sebesar 25%, PT GoTo Solusi Niaga (sebelumnya adalah PT Multi Adiprakarsa Manunggal) dan setiap bisnis groceries yang dimiliki perseroan sebesar 20%.