Note

Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa?

· Views 17
Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa?
Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham empat bank besar (big cap) kompak merosot ke zona merah di awal perdagangan Kamis (2/5/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.38 WIB, saham bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun tajam 7,61 persen ke Rp6375 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp656 miliar dan volume perdagangan 99 juta saham.

Baca Juga:
Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa? Akuisisi Tuntas, 1,2 Juta Nasabah Bank Commonwealth Resmi Beralih ke OCBC (NISP)

Dengan ini, saham BMRI turun dua hari beruntun dan dalam sepekan sudah terkoreksi 9,22 persen.

Investor tampaknya merespons laporan kinerja keuangan BMRI selama kuartal I-2024.

Baca Juga:
Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa? IHSG Dibuka Lesu 0,09 Persen ke 7.227, Saham PTBA-BNII Turun Paling Dalam

Laba bersih BMRI naik tipis 1,13 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp12,70 triliun sepanjang kuartal I-2024. Pendapatan bunga bersih BMRI tumbuh 5,11 persen YoY menjadi Rp24,18 triliun.

Saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tak luput dari tekanan jual. Saham BBNI minus 2,86 persen secara harian.

Baca Juga:
Saham Empat Bank Raksasa Kompak Memerah, Ada Apa? MNC Kapital (BCAP) Cuan Tebal di Kuartal I-2024, Cetak Laba Rp40 Miliar

Sebelumnya, BNI melaporkan telah mencetak laba bersih pada kuartal I-2024 sebesar Rp5,3 triliun.

Angka tersebut tumbuh 2% dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp5,2%.

Berdasarkan laporan keuangan di keterbukaan informasi BEI, Senin (29/4/2024), net interest income (NII) BNI tercatat turun menjadi Rp9,4 triliun atau 9,8% secara yoy, terutama akibat membengkaknya beban bunga sebesar 47,5% yoy menjadi Rp6,4 triliun.

Sementara itu, Pre-Provision Operating Profit (PPOP) BNI turun menjadi Rp8,2 triliun atau turun 5,4% yoy. Kenaikan laba bersih BNI pada kuartal I 2024 ini didorong oleh beban provisi yang turun menjadi Rp1,7 triliun atau 19% yoy.

Dari segi operasional, kredit disalurkan tumbuh 9,6% yoy, sejalan dengan  guidance manajemen di level 9–11% dan target industri dari BI dan OJK pada level 9–12%.

Saham bank BUMN ketiga, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ikut melorot, yakni sebesar 2,23 persen ke Rp4.830 per saham.

Asing rajin keluar dari saham bank pelat merah ini.

Dalam sepekan, asing sudah melakukan jual bersih (net sell) Rp4,40 triliun di pasar reguler atas saham BBRI. Dalam sebulan, net sell asing mencapai Rp8,36 triliun.

Sebelumnya, BRI mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I 2024.

Angka tersebut tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp15,56 triliun.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (25/4/2024), pertumbuhan laba tersebut tetap ditopang oleh pendapatan bunga bersih. BRI mencatat pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 9,6% yoy menjadi Rp35,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,78 triliun.

Meski demikian, rasio NIM yang dicatatkan bank berkode saham BBRI ini turun tipis 8 basis poin (bps) dari 6,67% pada kuartal I 2023 menjadi 6,59% pada kuartal I 2024.

Peningkatan laba terdorong oleh raupan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp5,43 triliun pada kuartal I 2024, naik 7,1% yoy.

Salah satu hal yang menjadi penghambat pertumbuhan laba BRI di periode ini adalah pencadangan yang mengalami kenaikan. BRI mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp12 triliun atau naik 69,25% yoy.

Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu menumbuhkan kredit sekitar 10,89% yoy menjadi Rp1.308,6 triliun. Mayoritas dari kredit tersebut merupakan kredit UMKM yang mencapai Rp1.089,41 triliun atau setara dengan 83,25% dari total portofolio kredit.

Tidak ketinggalan, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terdepresiasi 0,26 persen.

Diwartakan sebelumnya, BBCA mencetak laba bersih Rp12,9 triliun atau naik 11,7% secara tahunan (yoy) di kuartal I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

“Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024. Minat kredit konsumer terjaga dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expo Versary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari–3 Maret 2024, dan online sampai akhir April 2024," ungkap Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja BCA Kuartal I 2024, Senin pekan lalu (22/4).

Ia mengatakan, laba bersih perseroan dan entitas anak didorong oleh kenaikan total kredit sebesar 17,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

Sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lagi-lagi menahan suku bunga acuan di rentang 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam rapat teranyar turut membawa sentimen negatif ke pasar saham hari ini. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.