Note

Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210

· Views 13
Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210
Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup melemah 22 poin di level Rp16.210, setelah sebelumnya berada di level Rp16.187 per dolar AS.  

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat lagi setelah Departemen Perdagangan melaporkan produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada periode Januari-Maret, lebih lambat dari tingkat pertumbuhan 2,4% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210 Rupiah Tembus Rp16.200, Ini Tanggapan Sri Mulyani 

"Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti naik 3,7% pada kuartal pertama, melampaui perkiraan kenaikan 3,4%," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (26/4/2024).

Kejutan inflasi menempatkan fokus yang lebih besar dari biasanya pada rilis data indeks harga PCE untuk bulan Maret pada hari Jumat. Indeks PCE, dan indeks PCE inti yang memperhitungkan harga pangan dan energi merupakan salah satu ukuran paling penting yang digunakan oleh The Fed dalam mengukur perilaku harga. Inflasi masih berada di atas target inflasi bank sentral AS sebesar 2%.

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210 Pasar Keuangan RI Terdampak Krisis Global, Rupiah hingga Bursa Saham Outflow

Investor memperkirakan pertemuan kebijakan Bank of Japan (BOJ) yang berakhir pada hari Jumat tidak akan cukup hawkish untuk mendukung mata uang tersebut. mata uang Jepang. Investor memperkirakan level dolar/yen 155 akan menjadi batasan bagi otoritas Jepang, di mana BOJ dapat melakukan intervensi untuk menopang mata uang tersebut.

Menyusul data PDB, pasar suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 58% pada bulan September, turun dari 70% pada hari Rabu, menurut alat FedWatch CME Group (NASDAQ:CME). Pedagang suku bunga berjangka pada hari Kamis memperhitungkan kemungkinan 68% bahwa penurunan suku bunga pertama The Fed sejak tahun 2020 dapat terjadi pada pertemuannya di bulan November.

Baca Juga:
Rupiah Hari Ini Kembali Ditutup Melemah, Tembus Rp16.210 Rupiah Cenderung Melemah, Kepala BKF Minta Fiskal dan Moneter Bersinergi dengan Baik
Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.