Harga Minyak Menguat Didukung Optimisme Permintaan
IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat tipis pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (26/4/2024), seiring pasar optimistis terhadap prospek permintaan ke depan.
Dari sisi permintaan, data terbaru menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 6,37 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi kenaikan 1,6 juta barel.
Harga minyak WTI naik 0,10 persen di level USD83,8 per barel dan minyak Brent terapresiasi 0,21 persen di level USD89,3 per barel pada pukul 08.25 WIB.
Pada perdagangan Kamis (25/4), harga minyak WTI ditutup melesat 1,15 persen dan Brent ditutup meroket 1,43 persen, setelah menghadapi tekanan penurunan di sesi sebelumnya.
Harga minyak juga terangkat data PDB AS yang tak sesuai ekspektasi pasar.
Melansir Trading Economics, Jumat (25/4), kenaikan ini karena investor mempertimbangkan potensi dampak penundaan penurunan suku bunga AS terhadap prospek permintaan.
Di awal pekan, Senin (22/4), harga minyak WTI dan Brent masing-masing sempat turun 1,94 persen dan 0,68 persen di level USD81,5 per barel dan USD86,5 per barel pada pukul 09.05 WIB.
Sebelumnya, harga minyak terbebani karena ketidakpastian permintaan yang disebabkan oleh penundaan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Para investor khawatir terhadap prospek bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah serangkaian angka inflasi dan lapangan kerja yang kuat.
Kondisi ini didukung data terbaru yang menunjukkan perekonomian AS hanya tumbuh sebesar 1,6 persen di Triwulan-I 2024. Ini menjadi pertumbuhan terendah sejak kontraksi di Triwulan-II 2022, dan di bawah ekspektasi pasar 2,4 persen.
Belanja konsumen dan investasi tetap non-perumahan juga tumbuh lebih lambat. Pada saat yang sama, investasi inventaris swasta turun dan defisit perdagangan yang lebih besar mengurangi pertumbuhan sejak 2022.
Meskipun pertumbuhan PDB AS di Triwulan ke-1 jauh di bawah perkiraan, inflasi konsumen meningkat menjadi 3,4 persen dari 1,8 persen di Triwulan-II 2024.
Kondisi ekonomi AS makin tak pasti dengan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan. Ini bisa memperkuat alasan bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan suku bunga restriktifnya lebih lama.
Data resmi juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 6,37 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi kenaikan 1,6 juta barel.
Pada Kamis (25/4) Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Reuters bahwa pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi menjadi lebih tinggi seiring dengan semakin banyaknya data yang masuk.
Sementara itu, inflasi kemungkinan akan kembali ke tingkat yang lebih normal setelah beberapa faktor “aneh” yang mengganggu perekonomian.
Di sisi pasokan, pasar terus memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah saat Israel meningkatkan serangan udara di Rafah meskipun ada upaya untuk menyerang kota Gaza selatan. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.