Laba AKRA Turun 1,9 Persen Pada Kuartal I 2024

Pasardana.id – PT AKR Corporindo Tbk (IDX: AKRA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp595,45 miliar pada kuartal I 2024, atau menyusut 1,9 persen dibanding tahun 2023 yang terbilang Rp607,27 miliar.

Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp30,17 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan di akhir Maret 2023 berada di level Rp30,77 per helai.

Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo melaporkan pendapatan sebesar Rp9,811 triliun pada kuartal I 2024.

Hasil itu menyusut 10,46 persen dibanding kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp10,958 triliun.

Pasalnya, penjualan BBM (Bahan Bakar Minyak) kepada pihak ketiga turun 8 persen secara tahunan menjadi Rp7,447 triliun pada akhir Maret 2024.

Senasib, penjualan kimia dasar dan lainnya menyusut 17,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,575 triliun.

Demikian juga dengan penjualan lahan industri dan penjualan listrik, yang turun 31,2 persen secara tahunan menjadi Rp347,71 miliar.

Lalu, pendapatan jasa logistik melorot 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp218,19 miliar.

Walau beban pokok pendapatan dan penjualan dapat ditekan sedalam 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,917 triliun pada akhir Maret 2024. Laba kotor tetap tertekan sedalam 16,4 persen secara tahunan menjadi Rp894,09 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit emiten infasruktur energi ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/4/2024).

Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 3,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp15,693 triliun pada akhir Maret 2024.

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 5 persen dibanding akhir tahunn 2023 menjadi Rp14,723 triliun pada akhir Maret 2024.

Patut dicermati, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sepanjang kuartal I 2024 sedalam Rp677,19 miliar.

Pasalnya, kas yang diterima dari pelanggan hanya Rp11,453 triliun, tapi pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban usaha mencapai Rp11,51 triliun.

Ditambah, pembayaran pajak penghasilan yang tercatat sebesar Rp548,45 miliar.