Note

Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar

· Views 34
Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar
Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Nikel berjangka (futures) anjlok 3,71 persen di kisaran USD19.000 per ton pada Kamis (24/4/2024), menjauh dari nilai tertinggi dalam 7 bulan terakhir.

Sebelumnya, pada Senin (22/4) lalu, harga nikel di London Metal Exchange (LME) sempat melonjak 2,14 persen di level USD19.739 per ton.

Baca Juga:
Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar Saham PTMP Jatuh usai Akhiri Bulan Madu Singkat di Indeks LQ45

Penurunan nikel mencerminkan pelemahan logam non-ferrous lainnya, karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mengurangi daya tariknya sebagai aset yang memiliki lindung nilai inflasi.

Selain itu, perkiraan permintaan masih lemah, dengan persediaan nikel di gudang LME melebihi 70.000 ton. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar Laba BRI (BBRI) Capai Rp15,98 Triliun, Naik 2,6 Persen di Kuartal I-2024

Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar

Namun, pembicaraan mengenai potensi pembelian oleh pemerintah China dan prospek pasokan yang lebih rendah memberikan sedikit harapan pasar.

Baca Juga:
Harga Nikel Anjlok 3,7 Persen, Kelebihan Pasokan Jadi Fokus Pasar Berikut Daftar Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini, Termurah Rp709.500

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Badan Cadangan Pangan dan Strategis Nasional China, berencana membeli nikel pig iron, bahan baku utama baja tahan karat.

Sementara itu, Indonesia, sebagai produsen utama nikel dunia, terus meninjau permohonan kuota penambangan. Sementara, Amerika Serikat (AS) dan Inggris memberlakukan larangan pengiriman nikel Rusia yang baru diproduksi ke LME dan CME.

Macquarie Group memperkirakan harga nikel di LME akan berada di kisaran USD18.000-USD20.000 per ton pada 2024, dengan catatan perkiraan harga telah bergeser ke bawah karena risiko yang terus-menerus muncul di pasar.

Hal ini termasuk prospek ekonomi yang lemah, kelebihan kapasitas nikel yang besar dan potensi penurunan biaya tunai.

Namun, pengumuman penutupan tambang dapat memberikan dukungan terhadap harga.

Lembaga penelitian ini mencatat bahwa harga nikel akan kesulitan untuk naik secara berkelanjutan di atas USD20.000-21.000 per ton selama lima tahun ke depan jika penambahan pasokan Indonesia mencapai tingkat yang direncanakan.

Macquarie mengatakan surplus pasokan nikel global telah berkurang dari 200.000 ton menjadi 158.000 ton sebagai akibat dari rendahnya produksi nikel pig iron di Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi yang disebabkan oleh beberapa produsen dan berkurangnya ketersediaan bijih nikel.

Adapun potensi kapasitas Indonesia pada 2027 diprediksi bisa mencapai lebih dari 5 juta ton/tahun dibandingkan dengan produksi 2022 sebesar 1,45 juta ton dan output dunia sebesar 3,1 juta ton.

Hal ini berarti surplus masih berada dalam perkiraan dasar para analis untuk keseluruhan pasar nikel hingga 2027.

Sementara menurut lembaga Fastmarkets, nikel merupakan komoditas dengan kinerja terburuk di antara kompleks logam dasar di LME dan SHFE pada 2023.

Kinerja logam ini kehilangan lebih dari 40 persen nilainya di kedua bursa tersebut. Dengan sentimen bearish yang terus mendominasi pasar nikel Kelas-1, pelaku pasar memperkirakan penurunan pada 2024 akan terlihat “lebih moderat” dibandingkan 2023.

Meningkatnya pasokan adalah pendorong utama di balik tren penurunan pada 2023, karena terdapat sekitar 10.000 ton katoda nikel yang ditambahkan ke dalam kapasitas yang ada di China, menurut sumber industri yang disurvei oleh Fastmarkets.

Menurut para pelaku pasar, laju investasi terkait nikel juga diperkirakan akan melambat di Indonesia.

“Dari sudut pandang fundamental, meskipun kami memperkirakan surplus di pasar nikel pada 2024, surplus tersebut diperkirakan tidak sebesar surplus 2023. Hal ini menunjukkan perkembangan positif dalam hal laju perubahan,” kata analis Fastmarkets Boris Mikanikrezai. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.