Melemah di Awal Pekan, IHSG Hari Ini Berpeluang Rebound

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali kiprahnya pada pekan ini dengan berakhir di zona merah, pada perdagangan Senin (22/4/2024) lalu.

Menutup perdagangan, indeks pasrah dengan pelemahan sebesar 0,19 persen, sehingga puas parkir di level 7.073,82 pada sore hari.

Baca Juga:

Terbebani Sektor Keuangan IHSG Tumbang Tinggalkan 7.100

Menurut Research Analyst Phintraco Sekuritas, IHSG masih berpeluang kembali menguat (rebound) pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024), selagi masih mampu bertahan di atas batas atas support di level 7.075.

"Potensi rebound (IHSG) berada di kisaran 7.100," ujar Nurwachidah, Senin (22/4/2024). 

Baca Juga:

Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, ke Mana Arah IHSG dan Rupiah?

Menurut Nurwachidah, fluktuasi indeks di sepanjang awal pekan terjadi seiring dengan sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil pemilihan presiden 2024.

Dengan telah dibacakannya hasil keputusan MK tersebut, Nurwachidah berharap dapat memberikan kepastian, sehingga mengurangi uncertainty risk dari pemilu di Indonesia.

Baca Juga:

IHSG Ditutup Melemah ke Posisi 7.073

Jika hal tersebut terjadi, maka dapat diharapkan bisa meredam potensi capital outflow dari pasar modal domestik dalam jangka pendek.

Tak hanya itu, Nurwachidah menjelaskan, sentimen positif juga datang berasal dari realisasi surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) sebesar USD4,47 miliar pada Maret 2024.

Sementara, dari sisi eksternal, pasar masih mengantisipasi realisasi indeks sektor jasa di Euro area, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat (AS) pada bulan April 2024. 

"Mayoritas menunjukan perbaikan meski tidak terlalu signifikan dibanding periode sebelumnya," tutur Nurwachidah.

Dengan kondisi pasar yang demikian, Nurwachidah menilai masih ada sejumlah saham yang memiliki potensi cukup menjanjikan, sehingga layak masuk dalam daftar rekomendasi.

Deretan saham potensial tersebut, di antaranya, adalah PT PP Tbk (PTPP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG). (TSA)