Bursa Asia Rebound di Tengah Bank Sentral China Tahan Suku Bunga
IDXChannel - Bursa Asia dibuka rebound pada perdagangan awal pekan, Senin (22/4/2024), di tengah kebijakan People’s bank of China (PBOC) mempertahankan kebijakan suku bunga.
Indeks saham di Australia, Jepang, Korea Selatan, hingga Hong Kong menghijau, sementara bursa China masih tertekan tipis.
Pada pukul 10.00 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong melesat 2,13 persen di level 16.568.
Indeks KOSPI bursa Korea Selatan juga naik 0,92 persen di level 2.615 pada waktu bersamaan. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,97 persen menjadi 7.640 pada awal transaksi hari ini.
Lebih lanjut, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,72 persen di level 37.335, setelah tidak mampu mempertahankan level tertinggi baru (new all-time high/ATH) di 41.000. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka koreksi 0,29 persen persen di 7.062 pada 10.00 WIB. Pada pekan sebelumya, IHSG ditutup melemah 1,11 persen di level 7.087.
Saham di bursa Hong Kong melonjak karena reaksi investor terhadap penetapan suku bunga PBOC yang mempertahankan suku bunga pinjaman utama pada rekor terendah di tengah kuatnya angka PDB pada kuartal pertama tahun ini.
Indeks Shanghai Composite juga sempat naik 0,2 persen menjadi di atas 3.070 sementara Komponen Shenzhen sempat naik 0,2 persen menjadi 9.300 imbas kebijakan PBOC di tengah upaya untuk menstabilkan yuan.
Bank Rakyat China ini mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun masing-masing sebesar 3,45 persen dan 3,95 persen.
Suku bunga dasar pinjaman (LPR) 1 tahun menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga. Sementara itu, suku bunga lima tahun menjadi acuan untuk hipotek properti.
Kedua suku bunga tersebut berada pada rekor terendah karena pemerintah berupaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kondisi moneter lokal dalam menghadapi tantangan dari sektor properti, dan tren deflasi yang masih terus berlanjut.
Keputusan tersebut diambil setelah negara ekonomi terbesar kedua tersebut mencatat pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama 2024 di tengah melemahnya yuan.
Sementara itu, angka perekonomian China yang lemah pada Maret meningkatkan ekspektasi bahwa pihak berwenang dapat melonggarkan kebijakan lebih lanjut.
Bursa Asia sebagian besar naik pada perdagangan hari ini dan rebound dari aksi jual tajam minggu lalu yang didorong oleh kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan menunda penurunan suku bunga tahun ini dan adanya serangan baru di Timur Tengah.
Indeks Nikkei juga naik dengan saham-saham Jepang berusaha untuk pulih dari aksi jual tajam minggu lalu karena kekhawatiran tertundanya penurunan suku bunga The Fed dan kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah.
Di Jepang, investor menantikan angka PMI terbaru, tingkat inflasi Tokyo dan keputusan kebijakan Bank of Japan minggu ini.
BOJ berada di bawah tekanan untuk menaikkan suku bunga lagi karena inflasi yang terus berlanjut dan melemahnya yen, namun bank sentral memberikan isyarat bahwa mereka akan mempertahankan pengaturan moneter yang akomodatif untuk beberapa waktu. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.