Konflik Timur Tengah Mereda, Harga Emas Turun
IDXChannel - Harga emas turun 0,66 persen pada perdagangan di awal pekan, Senin (22/4/2024), di level USD2.375 per troy ons, seiring meredanya konflik antara Iran dan Israel.
Sebelumnya, emas naik melampaui USD2.410 per troy ons pada Jumat (19/4), kembali menyentuh rekor tertinggi baru (new all-time high/ATH).
Emas sempat melesat 1,25 persen karena investor berbondong-bondong memborong aset safe-haven yang didorong oleh meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sentimen pasar emas kini dipengaruhi pergeseran dinamika eskalasi dan deeskalasi di Timur Tengah.
Pada Jumat pagi pekan lalu, Israel sempat dikabarkan meluncurkan rudal ke Iran, sehingga mendorong meroketnya harga aset safe haven ini.
Namun, laporan berikutnya menyatakan bahwa serangan tersebut tidak terjadi dan dibesar-besarkan, bahkan kondisi fasilitas nuklir Iran masih utuh.
Sementara itu, emas menghadapi tekanan penurunan akibat kuatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS), termasuk penjualan ritel dan PMI Manufaktur Philadelphia, serta komentar hawkish dari beberapa pejabat bank sentral The Federal Reserve (The Fed).
Prospek suku bunga yang tetap ketat dalam jangka waktu yang lebih lama membebani emas batangan, karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Sepanjang minggu ini, harga emas masih diperkirakan mengalami kenaikan lebih dari 2 persen, didukung oleh ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan kuatnya pembelian bank sentral.
Melansir World Gold Council, sejumlah bank sentral menambah 39 ton cadangan emas global sepanjang Januari 2024.
Turki dan China menjadi negara dengan pembeli utama, sementara penjualan yang signifikan hampir tidak ada.
Jumlah ini lebih dari dua kali lipat pembelian bersih (yang direvisi) pada Desember 2023 sebesar 17 ton, dan pembelian bersih selama delapan bulan berturut-turut.
Sebelumnya, emas terbebani sinyal penundaan penurunan suku bunga bank sentral AS.
Ketua The Fed Jerome Powell di Wilson Center di Washington memberikan komentar yang mengimbangi meningkatnya permintaan aset safe haven ini di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
“Mengingat kekuatan pasar tenaga kerja dan kemajuan inflasi sejauh ini, sangatlah tepat untuk memberikan kebijakan restriktif lebih lanjut dan membiarkan data serta prospek yang berkembang memandu kita,” kata Powell. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.