Note

Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen

· Views 18
Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen
Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Harga nikel berjangka (futures) melonjak 4,9 persen di level USD19.468 ke level tertinggi sejak September 2023 pada Jumat (19/4/2024), terangkat oleh rencana pembelian pemerintah China dan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan.

Mengutip Reuters, Senin (22/4), sumber menyebutkan, Badan Cadangan Pangan dan Strategis Nasional China berencana membeli nikel pig iron (NPI), yang merupakan bahan baku utama baja tahan karat. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen Bursa Asia Rebound di Tengah Bank Sentral China Tahan Suku Bunga

Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen

Jumlah dan perusahaan yang terlibat tidak diungkapkan. Pada saat yang sama, logam ini terdorong oleh kekhawatiran yang muncul kembali mengenai produksi karena produsen utama dunia, Indonesia, masih mengkaji permohonan kuota penambangan dan belum mengeluarkan seluruh izin penambangan.

Baca Juga:
Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen Usai Terpuruk, Harga CPO Kembali Bertenaga di Awal Pekan

Selama sepekan, harga nikel diperkirakan mengalami lonjakan sebesar 8 persen, didorong oleh keputusan AS dan Inggris sebelumnya yang melarang pengiriman nikel buatan Rusia ke bursa LME dan CME.

Harga nikel naik ke level tertinggi sejak September 2023, di tengah sentimen bullish pada logam dasar juga mendukung hal tersebut.

Baca Juga:
Nikel Terbang 5 Persen Tertinggi sejak September 2023, Tembaga Naik 1,5 Persen Sentimen Iran-Israel Mereda, Harga Minyak Tertekan di Awal Pekan

Sebelumnya, larangan penjualan logam dari Rusia, salah satu pemasok utama nikel dan aluminium dunia, oleh Washington dan London juga meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan global.

Lembaga penelitian yang didukung pemerintah China, Antaike, memperkirakan prospek logam termasuk tembaga, emas, dan aluminium akan tetap kuat karena prospek permintaan China yang kuat dan ketidakpastian makro.

Tembaga Juga Naik

Tak hanya nikel, harga tembaga juga naik 1,45 persen di USD 9.876 per ton pada 19 April 2024. Harga tembaga kini diperdagangkan di level tertinggi dalam hampir dua tahun, karena kekhawatiran akan rendahnya pasokan dan tanda-tanda peningkatan permintaan.

Data satelit menunjukkan bahwa pabrik peleburan tembaga di China selaku produsen tembaga olahan terbesar di dunia, menurunkan tingkat aktivitasnya. Diperkirakan produksi mereka dapat turun hingga 10 persen di tahun ini.

Langkah ini menandai respons terhadap rendahnya pasokan bijih tembaga untuk pabrik peleburan China, sehingga memperbesar kelebihan kapasitas sektor ini sehingga mendorong biaya peleburan ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Di tengah gelombang pasokan bijih tembaga yang lebih rendah, Zambia menghentikan aktivitas di tambang-tambang utama karena kekurangan listrik, sementara tambang Cobre di Panama ditutup dan tambang-tambang di Amerika Selatan gagal memenuhi target 2023.

Sementara itu, peningkatan permintaan dari China mendorong impor bijih tembaga mentah, melonjak sebesar 16 persen menjadi 474.000 ton di bulan Maret, sejalan dengan PMI manufaktur yang kuat pada periode tersebut dan menunjukkan bahwa aktivitas pabrik kembali bangkit.

“Sanksi AS dan Inggris baru-baru ini terhadap pasokan logam Rusia telah meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Hal ini menyebabkan para spekulan meningkatkan taruhan bullish mereka pada tembaga ke level tertinggi dalam dua tahun,” kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Di sisi lain, pelarangan logam Rusia juga menyebabkan gangguan terhadap arus perdagangan dalam jangka pendek dan membahayakan posisi LME sebagai pusat perdagangan logam global.

“Hal ini terjadi di tengah pasar yang sudah ketat, yang seharusnya mendukung harga dalam jangka pendek. Namun, kami memperkirakan sanksi tersebut hanya akan mengganggu pasokan untuk sementara,” kata analis ANZ. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.