Note

Gegara Rupiah Keok dengan Dolar, Ekonom Sebut Emak-Emak di Pasar Bisa Teriak Harga Naik

· Views 21
Gegara Rupiah Keok dengan Dolar, Ekonom Sebut Emak-Emak di Pasar Bisa Teriak Harga Naik
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta

Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS dinilai ekonom bakal membuat harga komoditas pangan yang bersumber dari impor naik. Ini artinya, kebutuhan rumah tangga masyarakat di Indonesia bakal melonjak.

Kepala Center of Digital Economy and SMEs Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha, mengatakan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar AS akan membuat pengeluaran ibu rumah tangga di Indonesia meroket. Ini karena, sejumlah komoditas pangan seperti beras, tempe, maupun kacang kedelai diperoleh dari luar negeri.

"Beras, tempe, soybean dari juga merupakan impor dan lain-lain. Nah ini kalau untuk ibu-ibu pasti kalau harga-harga di pasar naik, pasti kan teriak-teriak ya," ucap Eisha dalam agenda Diskusi Publik Ekonom Perempuan 'Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global' secara daring, Sabtu (20/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, untuk mencegah daya beli masyarakat menurun, Esiha menyarankan pemerintah perlu mengendalikan harga-harga pangan dan menjaga inflasi. Upaya itu disebutnya perlu dilakukan bersama oleh pemerintah bersama Bank Indonesia (BI).

"Dari daya beli konsumsi masyarakat, yang diutamakan adalah mereka golongan bawah dan rentan. Perlu dilihat dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat," ungkap Eisha.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Esiha juga melihat biaya produksi untuk industri UMKM juga bakal meningkat karena pelemahan rupiah. Namun, secara historis, sektor UMKM disebutnya cukup tangguh karena berhasil bertahan ketika rupiah melemah terhadap dolar AS pada 1997. Hal ini diduga disebabkan banyak UMKM yang kala itu mengolah bahan baku yang bersumber dari dalam negeri.

Namun saat ini, Eisha menuturkan bahwa banyak UMKM yang kini memiliki jenis bisnis reseller alias menjual kembali produk asal luar negeri. Walhasil, depresiasi nilai Rupiah disebutnya pasti akan berdampak terhadap biaya produksi dan harga jual produk para reseller.

"Ujungnya pasti harga-harga produknya akan meningkat misalnya tidak bisa menahan biaya beban produksi, harus dibebankan pada harga produknya yang lebih tinggi," pungkasnya.

(fdl/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.