Note

Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel

· Views 32
Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel
Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Harga minyak ditutup sedikit lebih tinggi pada Jumat (19/4/2024) setelah Iran meremehkan serangan balik Israel di wilayahnya. Respons Iran memberikan asumsi bahwa eskalasi permusuhan di Timur Tengah mungkin dapat dihindari.

Melansir Reuters, Brent berjangka ditutup naik 0,21% menjadi USD87,29 per barel. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bulan depan untuk pengiriman Mei naik 0,5% menjadi USD83,14 per barel. 

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel Pertamina Ungkap Strategi Mitigasi Lonjakan Harga Minyak dan Anjloknya Rupiah

Kedua harga minyak acuan tersebut melonjak lebih dari USD3 per barel di awal sesi setelah ledakan terdengar di kota Isfahan di Iran yang oleh sumber digambarkan sebagai serangan Israel. 

Namun, kenaikkan itu tidak lama setelah Teheran meremehkan insiden tersebut dan mengatakan pihaknya tidak berencana untuk membalas.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel Tersengat Harga Minyak, Saham MEDC hingga WINS Melonjak

"Itu hanyalah sebuah pertunjukan besar, sehingga pasar langsung mengempis secepat lonjakannya," kata ekonom di Matador Economics, Tim Snyder.

Investor memantau dengan cermat tanggapan Israel terhadap serangan drone dan rudal Iran pada 13 April 2024, yang juga merupakan respons terhadap dugaan serangan udara Israel pada 1 April yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat Tipis Usai Iran Remehkan Serangan Israel Harga Minyak Terbang 3 Persen Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Sementara itu, anggota parlemen AS telah menambahkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran ke dalam paket bantuan Ukraina yang tertunda setelah serangan Teheran terhadap Israel akhir pekan lalu.

Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), menurut data Reuters.

Sejauh ini, investor tidak mengesampingkan kemungkinan ketegangan di Timur Tengah akan berpotensi mengganggu pasokan.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.