Note

Israel Serang Iran, Bursa Asia Berguguran hingga Harga Minyak Melonjak

· Views 15
Israel Serang Iran, Bursa Asia Berguguran hingga Harga Minyak Melonjak
Ilustrasi/Foto: AP Photo
Jakarta

Saham-saham dan obligasi di Asia merosot pada Jumat (19/4). Sementara mata uang safe-haven, emas, dan minyak mentah melonjak imbas ketegangan di Timur Tengah meningkat.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik turun 2,3% dan saham berjangka AS turun 1,5% menyusul serangan rudal Israel ke Iran. Yen sebagai salah satu mata uang safe-haven menguat 0,4% terhadap dolar AS dan 0,7% terhadap euro.

Sementara itu franc Swiss menguat 0,9% terhadap dolar AS. Sementara itu, harga emas melonjak 1,3% menjadi US$ 2.409 per troy ounce, kembali menuju level tertinggi sepanjang masa di minggu lalu di US$ 2.431 per troy ounce.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat ada tindakan risk-off (penghindaran risiko) secara besar-besaran," kata Kepala Penelitian Asia di ANZ Khoon Goh, dikutip dari Reuters, Jumat (19/4/2024).

"Pasar akan sangat khawatir bahwa ini adalah awal dari eskalasi saling balas, yang dapat menciptakan volatilitas besar di Timur Tengah," tambah Goh.

ADVERTISEMENT

Kemudian harga minyak Brent berjangka melonjak lebih dari 3% di tengah kekhawatiran pasokan Timur Tengah akan terganggu. Bitcoin turun 6,2% ke level terendah 1-1/2 bulan di $59,590.74.

Seperti dilaporkan ABC News, pejabat AS melaporkan rudal Israel menghantam wilayah Iran. Sementara kantor berita Iran, Fars mengatakan ledakan terdengar di bandara di kota Isfahan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan membalas tindakan Iran yang meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel. Aksi Iran merupakan balasan terhadap serangan ke kompleks kedutaan besarnya di Suriah yang diduga dilakukan Israel. Serangan itu menewaskan komandan senior militer Iran.

Nikkei Jepang turun 3,3%, saham acuan Taiwan tergelincir 3,8%, dan Hang Seng Hong Kong turun 2%. Pasar ekuitas sudah mengarah lebih rendah sebelum gejolak di Timur Tengah. Penyebabnya data ekonomi AS mendorong pejabat Federal Reserve memberi sinyal agar tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.