Note

OJK Cecar Rencana Inbreng Asa Ren, DGNS Tunda RUPSLB

· Views 35

Pasardana.id - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (IDX: DGNS) harus menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan inbreng 97,97 persen saham Asa Ren Pte ltd.

Pasalnya, DGNS harus terlebih dahulu menyampaikan keterangan tambahan yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).   

“Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) belum dapat dilaksanakan pada tanggal 19 April 2024, dikarenakan masih terdapat tambahan permintaan penjelasan dari Otoritas Jasa Keuangan,” tulis manajemen DGNS dalam keterangan resmi, Kamis (18/4/2024).

Sebelumnya, DGNS mengumumkan akan menguasai 97,97 persen saham Asa Ren Pte Ltd, pemilik PT Asa Ren Global Nusantara, sebuah portal perdagangan alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran manusia senilai Rp357,89 miliar.

Dalam keterangan resmi emiten fasilitas kesehatan itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024), disebutkan bahwa DGNS memandang Asa Ren merupakan mitra teknologi yang sempurna.

“Perseroan percaya pada apa yang saat ini sedang dilakukan Asa Ren, yaitu menggunakan data genetik Indonesia untuk merevolusi industri kesehatan dan dapat menumbuhkan layanan-layanan produk dan jasa yang dimiliki Perseroan,” ungkap manajemen DGNS.

Caranya, DGNS akan menerbitkan 921 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp505 per lembar melalui aksi Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau right issue.

Rencananya, PT Bundamedik Tbk (IDX: BMHS) selaku pemegang 41,2 persen saham DGNS akan mengalihkan HMETD-nya kepada pemilik Asa Ren dengan rinciannya; Aloysius Liang Jiahao mendapat 110.615.600 lembar; Marcy Venture Partners Fund II LP sebesar 70.890.900 lembar; Magzhan sebesar 55.644.300 lembar; SBI Kejora Orbit Fund I LP sebesar 47.637.500 lembar; PT Royal Arta Jayamanggala sebesar 33.298.400 lembar; Kelvin Davis Hardjono sebesar 32.486.200 lembar; dan Viko Technologies Pte Ltd sebesar 32.486.200 lembar.

Sedangkan PT Bunda Investama Indonesia selaku pemegang 38,8 persen porsi saham DGNS akan menebus sebagian HMETD-nya yakni sebanyak 80.492.383 lembar.

Sedangkan 258.374.200 lembar lainnya akan dialihkan kepada 15 pemegang saham Asa Ren Lainnya.

Dari pengalihan HMETD milik dari dua pemegang saham utama tersebut, DGNS mendapatkan 88,17 persen saham dalam Asa Ren.

Sisanya, DGNS juga akan membeli saham Asa Ren secara tunai senilai USD2,41 juta atau setara Rp35,78 miliar.

Aksi ini akan dihelat dalam rentang waktu 12 bulan setelah persetujuan pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 19 April 2024.  

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, Asa Ren mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar SGD (Dolar Singapura) 2,71 juta.

Adapun pendapatan hanya sebesar SGD 428,9 ribu.

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.