Saham GOTO dan BUKA Kembali Babak Belur
IDXChannel – Dua saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kembali tertekan pada perdagangan Rabu (17/4/2024), melanjutkan penurunan pada hari sebelumnya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.28 WIB, saham GOTO anjlok 3,08 persen ke Rp63 per saham, dengan nilai transaksi tercatat mencapai Rp60,89 miliar dan volume perdagangan 941,90 juta saham.
Kemarin, saham GOTO amblas 4,41 persen, terimbas kekhawatiran investor soal memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan pada 19 Maret lalu, GOTO mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan entitas induk senilai Rp90,39 triliun pada 2023, bengkak 128,43% year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang mencapai Rp39,57 triliun. Sementara, rugi tahun berjalan yang diakui sebesar Rp90,51 triliun.
Ini terjadi akibat kerugian penurunan nilai goodwill GOTO yang diklaim sebesar Rp78,76 triliun. Secara operasional, kerugian GOTO melandai 66,10% yoy menjadi Rp10,27 triliun, dari periode 2022 yang sebesar Rp30,32 triliun.
Penurunan rugi sejalan dengan pertumbuhan pendapatan hingga efisiensi biaya dan beban. Hingga akhir 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp14,78 triliun, tumbuh 30,27% yoy, sedangkan total biaya-beban GOTO mencapai Rp25,06 triliun, alias berkurang 38,86% yoy.
Dalam keterangan resminya, manajemen mengakui rugi bersih Rp90,5 triliun dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku.
BUKA All-Time Low
Sementara, saham BUKA turun 2,99 persen ke Rp130 per saham. Pada perdagangan intraday Selasa (16/4), saham BUKA menyentuh level terendah sepanjang masa (all-time low/ATL) di harga Rp127 per saham.
Pasar e-commerce Indonesia yang makin padat, apalagi setelah TikTok melakukan konsolidasi dengan mencaplok sebagian besar saham Tokopedia, menjadi tantangan utama untuk Bukalapak ke depan.
TikTok memiliki pangsa pasar (market share) 5 persen di Tanah Air, mulai membayangi Bukalapak (10 persen) dan juga Lazada (10 persen).
Shopee dan Tokopedia (yang berpotensi menjadi cash cow baru TikTok ke depan) masih menjadi duo raksasa e-commerce di RI, masing-masing menguasai 36 persen dan 35 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.