Note

Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga

· Views 14
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah dalam trading yang tidak beraturan pada Selasa (16/4/2024) waktu setempat, seiring kenaikan imbal hasil Treasury.

Investor juga mempertimbangkan kemungkinan jalur suku bunga dalam perekonomian AS yang tangguh dengan inflasi yang terus-menerus.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga Wall Street Dibuka Menguat di Tengah Memanasnya Perang Iran vs Israel

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 63,86 poin, atau 0,17%, menjadi 37.798,97, S&P 500 (.SPX) kehilangan 10,41 poin, atau 0,21%, menjadi 5.051,41 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) kehilangan 19,77 poin, atau 0,12%, menjadi 15.865,25.

S&P 500 dan Nasdaq turun hampir 4% dari rekor tertinggi yang dicapai bulan lalu.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga Wall Street Ditutup Lesu Imbas Ketegangan Timur Tengah

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa data inflasi baru-baru ini belum memberikan kepercayaan yang cukup kepada para pengambil kebijakan untuk segera melonggarkan kredit, dan mencatat bahwa bank sentral AS mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dow Jones Industrial Average mendapat dorongan dari UnitedHealth Group (UNH.N) dengan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Sektor real estat dan utilitas menjadi penghambat terbesar pada S&P 500, sementara sektor teknologi memberikan dorongan terbesar.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga Iran-Israel Panas, Bursa Asia Merah Padam Mengekor Wall Street

“Orang-orang mencoba menyeimbangkan narasi dua sisi ini: pertumbuhan ekonomi AS, yang terlihat sangat bagus, dan pada saat yang sama gambaran inflasi dan suku bunga, yang pada akhirnya akan menjadi masalah bagi pasar ekuitas,” kata James St. Aubin, kepala investasi di Sierra Mutual Funds di California.

Sebuah laporan pada hari Senin menunjukkan penjualan ritel tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret, sebuah tanda ketahanan ekonomi AS yang membantu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ke level tertinggi lima bulan pada hari Selasa.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga Wall Street Dibuka Beragam, Pelaku Pasar Cermati Dampak Konflik Iran-Israel

Saham Morgan Stanley (MS.N), naik 2,5% setelah laba kuartal pertama mengalahkan perkiraan karena bangkitnya kembali pendapatan dari perbankan investasi.

Bank of America (BAC.N) turun 3,5% setelah pemberi pinjaman membukukan laba kuartal pertama yang lebih rendah karena provisi kerugian pinjamannya meningkat.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Lebih Rendah akibat Imbal hasil Treasury dan Ekspektasi Suku Bunga Wall Street Pekan Depan: Investor Fokus Data Ekonomi AS hingga Ketegangan Geopolitik

Johnson & Johnson (JNJ.N) tergelincir 2,1% karena pendapatan produsen obat tersebut meleset dari perkiraan analis setelah penjualan obat psoriasis blockbusternya, Stelara, jauh dari ekspektasi.

Kemudian Tesla (TSLA.O) tergelincir 2.7% sehari setelah jatuh lebih dari 5% di tengah berita bahwa perusahaan EV tersebut berencana untuk memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja globalnya.

Saham-saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham-saham yang naik dengan rasio 2,25 banding 1 di NYSE, yang memiliki 23 harga tertinggi baru dan 175 harga terendah baru.

Di Nasdaq, 1.451 saham naik dan 2.764 saham melemah karena jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang menguat dengan rasio 1,9 banding 1.

S&P 500 mencatat satu harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan delapan harga terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 30 harga tertinggi baru dan 362 harga terendah baru.

Volume di bursa AS adalah 11,48 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,05 miliar saham dalam 20 hari terakhir.

(SAN)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.