Note

Ada Konflik Iran-Israel, Inflasi Indonesia Berpotensi Meningkat

· Views 17

Pasardana.id - Ekonom Bambang Brodjonegoro mengatakan, inflasi Indonesia berpotensi alami kenaikan imbas konflik Iran-Israel.

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) pada periode 2014-2016 itu menyebutkan, kekhawatiran akan peningkatan inflasi ini utamanya disebabkan oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebagai imbas dari eskalasi konflik di Timur Tengah.

"Saat ini kita punya inflasi agak sedikit di atas target, terutama karena inflasi harga pangan bergejolak, terutama harga beras. Dengan adanya kejadian (konflik) Iran-Israel ini, tentunya bergantung pada seberapa jauh harga minyak akan melonjak," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (15/4).

Tekanan terhadap inflasi Indonesia yang sedikit lebih tinggi, kata Bambang, dipengaruhi oleh tiga faktor utama baik dari internal maupun eksternal.

Yang pertama, yaitu; berasal dari tingginya inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) yang masih menjadi faktor utama terhadap inflasi Indonesia.

Faktor kedua, berasal dari inflasi pada harga barang yang diatur pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG).

Kemudian faktor ketiga, dari inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation yang disebabkan kenaikan harga-harga di luar negeri, pelemahan rupiah serta gangguan distribusi global.

"Perkiraan saya kalau mengenai inflasi, ada tekanan inflasi yang akan lebih tinggi," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memperkirakan, dalam jangka pendek, konflik antara Iran dan Israel akan membuat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) turut melonjak naik.

Tutuka menyampaikan, dalam jangka pendek pasca adanya serangan Iran ke Israel, harga minyak mentah dunia diperkirakan melonjak menjadi 100 dolar AS per barel.

Sementara itu, dalam asumsi ekonomi makro APBN 2024, pemerintah mematok ICP sebesar 82 dolar AS per barel.

“(Dampak serangan Iran ke Israel) Kemungkinan harga minyak global naik jadi 100 dolar AS per barrel,” tutur Tutuka.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.