Note

RI Dipastikan Tidak Impor Minyak dan BBM dari Iran

· Views 20

Pasardana.id - Pemerintah dapat dipastikan tidak memiliki kerja sama impor BBM dan crude dengan Iran, menyusul konflik antara Iran dengan Israel yang mulai memanas.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (15/4).

"Tidak ada (impor dari Iran). Walau kita jalin kerja sama dengan Iran, tapi tidak mudah lakukan (impor), karena implementasinya sampai saat ini tidak ada," ujar Tutuka.

Dia menjelaskan, bahwa badan usaha migas milik RI, Pertamina paling banyak mengimpor BBM dari Singapura sebesar 56,58 persen dan Malaysia menduduki posisi kedua yakni sebesar 26,75 persen.

Sedangkan LPG paling banyak diimpor dari Amerika Serikat sebesar 45 persen dan disusul oleh Uni Emirat Arab dan Qatar.

"Jadi di sini kita melihat ada negara yang bisa terlibat konflik ya, misal di LPG dengan Amerika yang berhubungan dengan impor LPG-nya. Untuk impor crude Indonesia sebagian besar dari Saudi Arabia dan Nigeria. Jadi kalau dari Saudi Arabia tentunya berpengaruh ya," terang dia.

Sementara itu, terkait impor LPG yang berasal dari negara yang berhubungan dengan konflik, lanjut Tutuka, pihaknya bersama manajemen Pertamina tengah melakukan berbagai simulasi untuk mengantisipasi eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

"Kalau terjadi eskalasi, kita antisipasinya kurang lebih kita mengidentifikasi sumber-sumber impor kita dibelokkan ke mana begitu. Dicarikan tempat lain. Itu yang penting," jelasnya.

Lebih lanjut Tutuka juga menyebutkan, harga BBM masih belum mengalami perubahan hingga Juni 2024 meski terjadi konflik di Timur Tengah.

“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” imbuh dia.

Menurut Tutuka, pemerintah saat ini masih menunggu respon Israel terhadap serangan dari Iran.

Seperti diketahui, Iran telah menembak 300 rudal dan drone pada Sabtu malam waktu setempat.

Ini merupakan pembalasan terbaru Iran pasca Israel melakukan serangan pada 1 April ke Kedutaan Iran di Suriah.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.