Note

Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis

· Views 21
Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis
Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sukses bangkit dari tren kerugian dengan berhasil membukukan laba dalam capaian kinerjanya di 2023 lalu.

Atas capaian tersebut, sejumlah pengamat analis pasar modal memproyeksikan kinerja maskapai milik pemerintah itu bakal semakin prospektif dalam beberapa waktu ke depan. Proyeksi didasarkan pada indikator kinerja keuangan dan operasional perusahaan yang terbukti mampu tumbuh positif.

Baca Juga:
Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis Garuda Indonesia (GIAA) Buka Rute Penerbangan Baru Jakarta-Doha PP

"Di tengah pencatatan improvement posisi EBITDA secara tahunan (Year on Year/YoY) serta langkah perbaikan ekuitas yang saat ini terus dijalankan, GIAA berhasil menambah efisiensi yang tercermin pada penurunan biaya non bahan bakar," ujar Analis Sinar Mas Sekuritas, Isfhan Helmy, Kamis (4/4/2024).

Di sisi lain, menurut Isfhan, GIAA juga terpantau berhasil menekan biaya G&A hingga 25 persen selama 2023 menjadi USD177 juta. Sementara biaya pemeliharaan juga sedikit turun, yaitu sebesar lima persen, menjadi USD387 juta pada 2023 lali.

Baca Juga:
Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis Garuda Indonesia (GIAA) Ungkap Jadwal Gabung Jadi Anak Usaha InJourney

Penurunan terbesar dalam G&A adalah biaya layanan profesional yang turun hingga 86 persen menjadi USD15 juta pada periode yang sama.

"EBITDA melampaui ekspektasi kami pada run-rate 105 persen, yaitu sebesar USD310 juta, dibandingkan ekspektasi kami sebesar USD295 juta," Atutur Isfhan.

Baca Juga:
Fundamental Bisnis Diklaim Solid, Begini Outlook Kinerja Garuda (GIAA) versi Analis Garuda Indonesia (GIAA) Kejar Target Operasikan 80 Pesawat hingga Akhir 2024

Meski total pendapatan sedikit lebih rendah dari ekspektasi, yaitu sebesar 98 persen, atau sebesar USD2,9 miliar, penghematan besar terjadi pada biaya non-bahan bakar yang turun sebesar lima persen YoY, dan hanya mencapai 93 persen dari ekspektasi.

Di sisi lain, skema sewa pesawat yang dijalankan pasca pandemi juga menguntungkan karena pembiayaan pesawat dihitung berdasarkan jam terbang.

"Hal ini tentu sangat menguntungkan Garuda Indonesia, karena EBIT FY23-nya sebesar USD310 juta, lima kali lipat dibandingkan EBIT tahun 2019 yang hanya sebesar USD63 juta. Hal ini dicapai secara luar biasa dengan hanya separuh dari jumlah armada sebelum pandemi," ungkap Isfhan.

Isfhan menambahkan, peningkatan angka keuangan Garuda Indonesia tahun ini akan membawa katalis baru.

"Dengan kelipatan EV/EBITDAR saat ini sebesar 1,3x. Angka ini jauh di bawah maskapai sejenis di kawasan dengan layanan lengkap seperti Singapore Airlines yang saat ini beroperasi mendekati 2,5x EV/EBITDAR," pungkas ISfhan.

Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, mengatakan bahwa Garuda Indonesia telah on the track dalam meraih profitabilitas. Pada 2024, keuntungan Garuda diprediksi USD580 juta tahun ini.

"Pendapatan diperkirakan ikut naik hingga 40 persen menjadi USD4,2 miliar. Kami merekomendasikan pemodal untuk untuk wait and see saham Garuda," ujar Vicky.

Di sisi lain, Vicky juga menegaskan bahwa momentum lebaran diharapkan mampu meningkatkan pendapatan Garuda. Hal ini juga dimanfaatkan perseroan dengan menyiapkan kursi tambahan dan juga diskon selama libur lebaran. 

"Perseroan juga mencatakan perbaikan operasional bisa membantu menghasilkan keuntungan, meski dinilai tidak signifikan," tutur Vicky.
 
Vicky memperkirakan Garuda bakal memaksilmalkan semua potensinya untuk memacu pendapatan tahun ini.

Di lain pihak, Pengamat Penerbangan, Gatot Rahardjo, mengatakan bahwa dengan jumlah armada yang ada saat ini, Garuda Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat karena manajemen berhasil menyeimbangkan kepentingan bisnis dan kepentingan negara sebagai maskapai pelat merah, mengkoneksikan udara di tanah air. 

"Garuda Group tinggal menyesuaikan kebutuhan secara maksimal penggunaan pesawat melalui armada yang perlahan mulai bertambah di tahun ini. Saya kira Garuda sudah bisa memilah mana rute penting dan menguntungkan bagi perusahaan. Penting dan menguntungkan ini tentu harus dipilah lagi yang betul-betul memberikan hasil dan manfaat besar secara keuangan bagi Garuda," ujar Gatot.

Gatot menambahkan, Garuda sekarang sudah bisa berkolaborasi lebih baik dengan Citilink sebagai anak perusahaan, baik untuk pengembangan bisnis maupun menjalankan tugas negara melalui ketersediaan armada yang ada. 

"Jika nanti Garuda, Citilink dan Pelita jadi digabung dengan tetap mempertahankan AOC masing-masing, tentu juga akan lebih baik karena akan dapat bekerjasama dan lebih efisien dalam operasional perusahaannya," pungkas Gatot.
 
Pada 2023, Garuda Indonesia secara konsolidasi mencetak pertumbuhan pendapatan 40 persen menjadi USD2,94 miliar dari tahun sebelumnya USD2,1 miliar.

Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa langkah penyehatan kinerja usaha Garuda terus berjalan di dalam jalur (on the track).

Setelah melewati fase yang penuh tantangan di era pandemi beberapa tahun lalu dengan melaksanakan berbagai langkah perbaikan, Garuda berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar USD252 juta.

Ini makin memperkuat fundamental Garuda pascamerampungkan restrukturisasi akhir 2022. 
Dari sisi neraca, liabilitas jangka pendek Garuda turun 31 persen dari 2022 sebesar USD1,7 miliar menjadi USD1,2 miliar.

Ini menjadi inidikator penting dalam menggambarkan soliditas penyehatan kinerja keuangan khususnya terkait nilai utang usaha pada tahun kinerja berjalan.

Kinerja operasional Garuda juga kokoh. Sepanjang 2023, Garuda Indonesia Group membukukan pertumbuhan jumlah penumpang hingga 34 persen menjadi 19,9 juta, dibandingkan 2022 sebanyak 14,8 juta.

Perinciannya, Garuda mengangkut sebanyak 8.291.094 penumpang dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.