Note

Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun

· Views 12
Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun
Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) cenderung menguat di awal perdagangan Jumat (5/4/2024), melanjutkan momentum positif di tengah tingginya harga komoditas energi acuannya.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, per pukul 09.50 WIB, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menguat 2,38 persen ke level Rp172 per saham. Dalam sepekan, saham ini naik 4,24 persen.

Baca Juga:
Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun Keluar Pemantauan Khusus, Saham CGAS Langsung Terbang Tinggi

Kemudian, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terapresiasi 1,28 persen ke posisi Rp1.580 per saham. Dengan ini, saham MEDC sudah menghijau 5 hari berturut-turut.

Dus, saham MEDC melonjak 10,49 persen dalam sepekan dan melejit 15,33 persen dalam sebulan.

Baca Juga:
Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun Cek Empat Saham Potensi Cuan Jelang Libur Panjang Lebaran dan Target Harganya

Nama lainnya, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) masing-masing tumbuh 1,13 persen dan 0,50 persen.

 Harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat ke kisaran USD 86,87 per barel dan di level USD91 per barel pada perdagangan Jumat (5/4).

Baca Juga:
Minyak Naik Terus, Saham Medco (MEDC) Reli 5 Hari Beruntun IHSG dalam Tren Rebound, Cermati Lima Saham Pilihan

Harga minyak WTI dan Brent masing-masing naik 0,12 persen dan terkoreksi 0,11 persen pada pukul 08.17 WIB.

Pada penutupan sesi sebelumnya, harga minyak WTI dan Brent menguat masing-masing di level USD87 per barel dan USD91,11 per barel.

Minyak mentah masih dalam kisaran level tertinggi dalam lima bulan atau sejak Oktober 2023 dan melanjutkan tren kenaikan dalam lima hari.

Pasar minyak dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan potensi gangguan pasokan minyak.

Laporan meningkatnya ancaman terhadap kedutaan besar Israel di AS oleh Iran menambah kekhawatiran pasar.

Iran telah bersumpah akan membalas serangan yang menewaskan pejabat militer Iran. AS memberlakukan sanksi kontra-terorisme baru terhadap Oceanlink Maritime DMCC dan kapal-kapalnya karena peran mereka dalam mengirimkan komoditas untuk militer Iran.

Selain itu, Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan penangguhan koordinasi diplomatik dengan Israel setelah kematian tujuh pekerja kemanusiaan World Central Kitchen di Gaza.

Pada saat yang sama, Israel sibuk menempatkan kedutaan besarnya di seluruh dunia dalam kewaspadaan keamanan tinggi karena meningkatnya ancaman respons Iran setelah serangan Israel pada hari Senin terhadap kedutaan Iran di Damaskus.

Dari sisi permintaan, data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat, sehingga meningkatkan ekspektasi konsumsi dan permintaan energi secara keseluruhan.

Namun, data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS secara tak terduga meningkat sebesar 3,21 juta barel pada minggu lalu, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 1,511 juta barel.

Melansir Oilprice.com, sektor energi mendapatkan momentum paling besar di antara 11 sektor pasar di bursa Amerika Serikat (AS) setelah harga minyak meroket 11,5 persen selama 30 hari terakhir.

Menurut analis pasar minyak Robert Yawger dari Mizuho, sentimen jangka pendek dan bukan fundamental yang mendorong kenaikan harga minyak.

Ia menambahkan bahwa dampak terbesar dari konflik Timur Tengah, sejauh ini, adalah kenaikan biaya transportasi dan asuransi bagi kapal-kapal yang mengarungi Laut Merah.

Namun, tidak semua analis berpendapat bahwa kenaikan harga minyak hanya didorong oleh berita utama dan sentimen di Timur Tengah.

Analis komoditas di Standard Chartered memperkirakan fundamental minyak akan tetap kuat dan harga minyak akan diperdagangkan di kisaran USD90an.

StanChart telah menunjukkan bahwa fundamental pasar minyak tetap kuat, memberikan OPEC ruang yang luas untuk meningkatkan produksi di Q3 tanpa menyebabkan peningkatan persediaan atau pelemahan harga.

Meski demikian, tidak semua orang yakin dengan momentum besar yang terjadi di sektor energi. Lembaga Morgan Stanley masih pesimis terhadap pasar saham AS secara umum.

Namun, Morgan Stanley telah memberikan rating saham-saham energi di Wall Street menjadi overweight dari sebelumnya netral, dengan mencatat bahwa kinerja perusahaan-perusahaan energi tertinggal dibandingkan minyak, dan sektor ini dinilai positif.

“Dengan mempertimbangkan pesan-pesan The Fed baru-baru ini dan dengan asumsi bahwa mereka kurang peduli terhadap inflasi atau kondisi keuangan yang lebih longgar, siklus berorientasi komoditas dan energi mungkin akan mengejar ketinggalan,” kata Morgan Stanley. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.