Note

Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel

· Views 24
Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel
Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat ke kisaran USD86,87 per barel dan di level USD91 per barel pada perdagangan Jumat (5/4/2024).

Harga minyak WTI dan Brent masing-masing naik 0,12 persen dan terkoreksi 0,11 persen pada pukul 08.17 WIB.

Baca Juga:
Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel IHSG Hari Ini Berpotensi Koreksi, Enam Saham Ini Berpotensi Cuan

Pada penutupan sesi sebelumnya, harga minyak WTI dan Brent menguat masing-masing di level USD87 per barel dan USD91,11 per barel.

Minyak mentah menembus level tertinggi dalam lima bulan atau sejak Oktober 2023 dan melanjutkan tren kenaikan dalam lima hari.

Baca Juga:
Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel Usai ATH, Harga Emas Terkoreksi Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan AS

Pasar minyak dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan potensi gangguan pasokan minyak.

Laporan meningkatnya ancaman terhadap kedutaan besar Israel di AS oleh Iran menambah kekhawatiran pasar.

Baca Juga:
Harga Minyak Tertinggi sejak Oktober 2023, Brent Tembus USD91 per Barel J Resources (PSAB) Temukan Harta Karun Emas di Sulawesi Utara

Iran telah bersumpah akan membalas serangan yang menewaskan pejabat militer Iran. AS memberlakukan sanksi kontra-terorisme baru terhadap Oceanlink Maritime DMCC dan kapal-kapalnya karena peran mereka dalam mengirimkan komoditas untuk militer Iran.

Selain itu, Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan penangguhan koordinasi diplomatik dengan Israel setelah kematian tujuh pekerja kemanusiaan World Central Kitchen di Gaza.

Pada saat yang sama, Israel sibuk menempatkan kedutaan besarnya di seluruh dunia dalam kewaspadaan keamanan tinggi karena meningkatnya ancaman respons Iran setelah serangan Israel pada hari Senin terhadap kedutaan Iran di Damaskus.

Dari sisi permintaan, data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat, sehingga meningkatkan ekspektasi konsumsi dan permintaan energi secara keseluruhan.

Namun, data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS secara tak terduga meningkat sebesar 3,21 juta barel pada minggu lalu, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 1,511 juta barel.

Melansir Oilprice.com, sektor energi mendapatkan momentum paling besar di antara 11 sektor pasar di bursa Amerika Serikat (AS) setelah harga minyak meroket 11,5 persen selama 30 hari terakhir.

Menurut analis pasar minyak Robert Yawger dari Mizuho, sentimen jangka pendek dan bukan fundamental yang mendorong kenaikan harga minyak.

Ia menambahkan bahwa dampak terbesar dari konflik Timur Tengah, sejauh ini, adalah kenaikan biaya transportasi dan asuransi bagi kapal-kapal yang mengarungi Laut Merah.

Namun, tidak semua analis berpendapat bahwa kenaikan harga minyak hanya didorong oleh berita utama dan sentimen di Timur Tengah.

Analis komoditas di Standard Chartered memperkirakan fundamental minyak akan tetap kuat dan harga minyak akan diperdagangkan di kisaran USD90an.

StanChart telah menunjukkan bahwa fundamental pasar minyak tetap kuat, memberikan OPEC ruang yang luas untuk meningkatkan produksi di Q3 tanpa menyebabkan peningkatan persediaan atau pelemahan harga.

Meski demikian, tidak semua orang yakin dengan momentum besar yang terjadi di sektor energi. Lembaga Morgan Stanley masih pesimis terhadap pasar saham AS secara umum.

Namun, Morgan Stanley telah memberikan rating saham-saham energi di Wall Street menjadi overweight dari sebelumnya netral, dengan mencatat bahwa kinerja perusahaan-perusahaan energi tertinggal dibandingkan minyak, dan sektor ini dinilai positif.

“Dengan mempertimbangkan pesan-pesan The Fed baru-baru ini dan dengan asumsi bahwa mereka kurang peduli terhadap inflasi atau kondisi keuangan yang lebih longgar, siklus berorientasi komoditas dan energi mungkin akan mengejar ketinggalan,” kata Morgan Stanley. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.