Apa Rahasia Saham Timah (TINS) Terbang di Tengah Jeratan Kasus Korupsi?
IDXChannel – Saham BUMN tambang PT Timah Tbk (TINS) melejit pada lanjutan sesi II, Kamis (4/4/2024) di tengah kabar negatif soal kasus dugaan korupsi yang menjerat produsen timah terbesar kelima dunia tersebut.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.47 WIB, saham TINS melonjak 5,68 persen ke level Rp930 per saham.
Antusiasme investor terhadap saham TINS mulai terlihat sejak 7-8 Maret 2024, ditandai oleh lonjakan harga yang tinggi dan disertai volume perdagangan yang besar.
Volume perdagangan harian yang sebelumnya di kisaran 3-10 juta saham melonjak menjadi sekitar 90 hingga lebih dari 100 juta saham.
Dalam sepekan, saham TINS melesat 15,53 persen dan dalam sebulan terbang 64,40 persen.
Secara teknikal, saham TINS dalam tren penguatan (uptrend) jangka pendek sejak awal Maret, mencoba melakukan pembalikan arah (trend reversal) usai downtrend hampir 3 tahun.
Level resistance terdekat untuk saham TINS berada di area 955 dan 1.000. Sementara, level support terdekat di 877 yang merupakan garis moving average (MA) 5 dan 844 (MA 10).
Indikator teknikal MACD dan ROC sama-sama berada di teritorial positif, tanda momentum untuk saham TINS masih bullish--setidaknya dalam jangka pendek.
Dari perspektif teknikal, harga saham TINS menunjukkan optimisme pasar. Namun, pertanyaannya, keyakinan terhadap apa?
Tampaknya, setidaknya ada 3 jawaban yang mungkin atas pertanyaan ini: (1) murni aksi spekulasi investor; (2) menganggap penindakan korupsi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) di tubuh PT Timah merupakan hal positif untuk perusahaan ke depan; dan (3) mengantisipasi pemulihan industri timah global yang berdampak terhadap kinerja keuangan TINS.
Rapor Merah TINS
TINS membukukan rugi bersih sebesar Rp449,7 miliar sepanjang 2023, berbalik dari catatan laba bersih Rp1,04 triliun pada 2022.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah Fina Eliani menjelaskan, lambatnya pemulihan perekonomian global dan domestik, serta tekanan harga logam timah dunia di 2023 akibat penguatan dolar AS dan lemahnya permintaan timah berdampak pada menurunnya ekspor sejak 2022.
“Kondisi ekonomi global dan domestik yang belum membaik serta lemahnya permintaan logam timah global ditengah aktivitas penambangan tanpa izin berdampak pada kinerja Perseroan di 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).
"Di 2024 ini, Perseroan fokus pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan dan program efisiensi berkelanjutan, manajemen optimis kinerja Perseroan di tahun ini akan lebih baik sesuai dengan target,” imbuhnya.
Produsen Logam Timah Kelima Terbesar
Berdasarkan data International Tin Association, TINS masuk sebagai salah satu perusahaan produser logam timah terkemuka dunia. TINS memproduksi logam timah sebesar 15,3 ribu ton, terbesar kelima di bawah Malaysia Smelting Corp yang memproduksi logam timah mencapai 20,7 ribu ton. (Lihat grafik di bawah ini.)
Volume penjualan logam timah menyusut 69% secara tahunan (Yoy) menjadi sebesar 14.385 metrik ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20.805 metrik ton.
Begitu pula harga jual rerata logam timah sebesar USD26.583 per metrik ton atau lebih rendah 84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD31.474 per metrik ton.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.