Note

Global Bond BNI Laku Keras, Kelebihan Permintaan 6,4 Kali

· Views 16
Global Bond BNI Laku Keras, Kelebihan Permintaan 6,4 Kali
Ilustrasi - Foto: Getty Images/iStockphoto/AmnajKhetsamtip
Jakarta

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menerbitkan obligasi global senilai US$500 juta atau setara Rp 7,9 triliun. Obligasi yang termasuk bagian dari penerbitan Euro Medium Term Note (EMTN) ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 6,4 kali saat initial pricing guidance (IPG).

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, mengungkap bahwa tingginya minat investor terhadap Global Bond BNI mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek perseroan.

"Transformasi fundamental yang kami lakukan menarik minat investor untuk membeli Global Bond BNI. Oversubscribe 6,4 kali menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap perseroan," ungkap Novita dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novita menjelaskan, bahwa penerbitan Global Bond merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, serta mendukung langkah strategis dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis yang tidak hanya menyasar rupiah namun juga valuta asing (valas).

Ia kemudian menuturkan, bahwa Global Bond BNI merupakan bagian dari EMTN yang dibentuk pada 6 Mei 2020 dan telah diperbarui pada 22 Maret 2021 serta 26 Maret 2024. Program EMTN membuat BNI mampu menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok maksimal US$2 miliar.

ADVERTISEMENT

Agenda roadshow pun digelar pada 26 Maret dan pricing pada 27 Maret. Dengan bunga obligasi yang ditetapkan sebesar 5,28% per tahun, Novita menilai hal tersebut menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap BNI.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa sejak 2020 BNI telah melakukan transformasi yang menghasilkan peningkatan Return on Equity (ROE) dari 2,6% pada 2020 menjadi 15,2% pada 2023. Hal ini menunjukkan adanya lompatan tinggi dalam profitabilitas perseroan.

"Transformasi fundamental BNI telah meningkatkan ROE dan menurunkan cost of fund. Tingkat kecukupan permodalan BNI juga meningkat yang tergambar dari rasio kecukupan modal inti atau Tier-1 CAR yang naik dari 16% di masa pandemi menjadi 20% saat ini. Hal ini menambah keyakinan investor terhadap fundamental BNI yang kuat," jelas Novita.

Novita pun menambahkan, bahwa sumber likuiditas BNI kini tidak hanya berasal dari penerbitan surat berharga, namun terutama dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Adapun porsi wholesale funding, termasuk di dalamnya penerbitan surat berharga, dalam 3 tahun terakhir hanya berkisar di angka 8%-9% dari total liabilitas.

"Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan disalurkan untuk pembiayaan dengan tingkat margin yang menarik, sehingga berdampak positif pada profitabilitas perusahaan," tutupnya

(kil/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.