Pasardana.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bantuan beras pemerintah akan disalurkan hingga bulan Juni.
Hanya saja, dari Juni sampai akhir tahun mendatang, pemberian bantuan baru akan dilanjutkan tergantung pada ketersediaan APBN.
"Nanti kita lihat lagi kalau anggaran APBN mencukupi akan dilanjutkan di Juli, Agustus, September Oktober, November, Desember. Saya tidak janji, tapi nanti kalau kita buka lagi APBN-nya ada akan kita teruskan sampai Desember," ujar Jokowi saat melakukan peninjauan stok beras di Gudang Bulog Pematang Kandis, Kabupaten Merangin, Rabu (3/4).
Sebagaimana diketahui, hal tersebut bukanlah yang pertama kali disampaikan Jokowi.
Sebelumnya, saat Presiden berkunjung ke Maros, Sulawesi Selatan, Kepala Negara juga menyatakan hal yang sama.
"Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita kalau cukup. Saya ndak janji, lho. Jadi yang 10 kilo sudah dua kali diterima," kata Jokowi di Gudang Bulog, Kecamatan Batangase, Kabupaten Maros, (22/2) lalu.
Sementara dalam kunjungan ke Sulawesi Utara, sehari berikutnya, Jokowi membuka kemungkinan bantuan beras dapat dilanjutkan setelah bulan Juni jika keuangan negara di APBN aman.
"Nanti kalau APBN kita lihat agak longgar bisa dilanjutkan lagi setelah Juni," kata Jokowi.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengaku kesulitan impor beras.
Belum rampung mengabulkan permintaan Jokowi tambah beras impor 1,5 juta ton di 2023, tahun ini pemerintah sudah menambah lagi 1,6 juta ton dari rencana awal 2 juta ton.
"Tahun ini kita buka, kan, 2 juta. Jadi kita masih mempersiapkan yang 1,5 juta ton. Jangan ngomong 1,6 juta ton, 1,5 juta ton itu ngos-ngosan nyarinya," kata Arief, (27/2).
Hot
No comment on record. Start new comment.