Pasardana.id- PT Sarana Menara Nusantara Tbk(IDX:TOWR) mencatatkan laba bersih Rp3,253 triliun pada tahun 2023, atau menyusut 5,4 persen dibanding tahun 2022 yang terbilang Rp3,442 triliun.
Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp65 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan akhir tahun 2022 berada di level Rp69 per helai.
Padahal Direktur Utama TOWR, Ferdinandus Aming Santoso melaporkan pendapatan mencapai Rp11,74 triliun pada tahun 2023. Hasil itu tumbuh 6,3 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp11,035 triliun.
Penopangnya, pedapatan sewa menara telekomunikasi kepada pihak ketiga meningkat 3,1 persen secara tahunan menjadi Rp10,533 triliun pada tahun 2023. Senada, pendapatan jasa lainnya kepada pihak ketiga naik 52,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,042 triliun.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 21,03 persen secara tahunan menjadi Rp3,527 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap tumbuh 1,1 persen secara tahunan menjadi Rp8,212 triliun.
Sedangkan laba usaha meningkat 1,6 persen secara tahunan menjadi Rp6,941 triliun pada akhir tahun 2023.
Namun laba sebelum pajak penghasilan dan pajak final merosot 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp4,103 triliun pada tahun 2023. Salah satu pos penekannya, biaya keuangan naik 19,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,858 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit emiten anjungan telekomunikasi grup Djarum itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Rabu(3/4/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 1,56 persen secara tahunan menjadi Rp51,907 triliun pada tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 14,4 persen secara tahunan menjadi Rp16,511 triliun pada akhir tahun 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.