Harga Minyak Naik 3 Hari Beruntun, Saham MEDC hingga AKRA Cs Melesat

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) melambung pada perdagangan Selasa (2/4/2024) seiring komoditas energi acuannya menguat 3 hari berturut-turut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.37 WIB, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melonjak 4,49 persen ke Rp163 per saham.

Baca Juga:

Harga Emas di Pucuk, Cermati Gerak Saham PSAB hingga ANTM

Selain APEX, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melejit 3,83 persen, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menghijau 3,22 persen, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 1,05 persen, dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tumbuh 0,79 persen.

Sebelumnya, harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent stabil di kisaran USD84 per barel dan di level USD87,7 per barel pada perdagangan Selasa (2/4), melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya.

Baca Juga:

Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR

Harga minyak WTI dan Brent masing-masing naik 0,24 persen dan 0,09 persen pada pukul 9.25 WIB.

Pada penutupan sesi sebelumnya, harga minyak WTI dan Brent menguat masing-masing 0,83 persen dan 0,97 persen.

Baca Juga:

Tak Peduli IHSG Lesu, Saham Grup Panin PNLF hingga PNBN Menghijau Lagi

Minyak mentah berjangka WTI dan Brent masih dalam tren menguat dan mencapai level tertinggi dalam lima bulan karena investor menantikan pertemuan gabungan tingkat menteri OPEC+ minggu ini.

Kelompok ini diharapkan untuk meninjau fundamental pasar dan kesesuaian anggota terhadap target produksi, dan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan output saat ini.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan pada hari Jumat (29/3) bahwa fokus perusahaan minyak adalah pada pengurangan produksi dibandingkan ekspor pada kuartal kedua karena negara tersebut berusaha memenuhi target produksi OPEC+.

Di tempat lainnya, investor terus menilai dampak serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang Rusia dan upaya perdamaian di Gaza terhadap prospek pasokan.

Dari sisi permintaan, data resmi menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada bulan Maret, memperkuat prospek permintaan minyak di negara importir minyak mentah utama dunia tersebut.

PMI Manufaktur Umum Caixin China meningkat menjadi 51,1 pada bulan Maret 2024 dari 50,9 pada bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan pasar sebesar 51.

Ini merupakan pertumbuhan aktivitas pabrik selama lima bulan berturut-turut dan laju tercepat sejak Februari 2023.

Kenaikan ini didorong oleh tingginya pesanan baru dari dalam dan luar negeri, dengan penjualan luar negeri meningkat paling tinggi dalam satu tahun sementara output naik paling tinggi sejak bulan Mei lalu.

Berdasarkan survei Reuters, Senin (1/4), ekspor yang lebih rendah dari Irak dan Nigeria, ditambah dengan berlanjutnya pengurangan pasokan secara sukarela telah mengakibatkan berkurangnya produksi minyak OPEC pada bulan Maret.

Berdasarkan data survei, produksi OPEC pada bulan Maret rata-rata berada pada 26,42 juta barel per hari, dibandingkan dengan 50.000 barel per hari pada bulan Februari.

OPEC+ pada awal Maret sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela hingga kuartal kedua tahun ini. Awalnya, OPEC+ melakukan pemotongan sebesar 2,2 juta barel per hari pada bulan November 2023.

OPEC+ telah menerapkan pengurangan produksi berturut-turut sejak akhir tahun 2022 untuk menstabilkan pasar di tengah peningkatan produksi dari produsen non-anggota seperti Amerika Serikat, ditambah dengan kekhawatiran mengenai permintaan akibat kenaikan suku bunga di negara-negara besar. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.