Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (1/4), IHSG ditutup melemah 83,75 poin (-1,15%) ke level 7.205,06.
IHSG melemah seiring sikap defensif investor merespon implementasi Papan Pemantauan Khusus Tahap II (full periodic call auction) yang baru berjalan sepekan terakhir, mengingat kekhawatiran investor bahwa sahamsaham di papan pemantauan khusus berpotensi anjlok ke harga Rp1.
Sejalan dengan hal itu, tren foreign net sell masih berlanjut, dimana kemarin tercatat net sell sebesar Rp1,52 triliun.
Di saat yang sama, nilai tukar Rupiah kemarin melemah 0,23% terhadap dollar AS menjadi Rp15.909 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,60%), S&P 500 (-0,20%), dan Nasdaq (+0,11%).
Data pabrik AS yang solid memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan pendekatan yang hati-hati dalam memangkas suku bunga.
Nasdaq naik didukung oleh kenaikan saham AMD dan Micron Technology.
Selain PMI Manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan, yang mengindikasikan ekspansi pertama di sektor manufaktur dalam 18 bulan terakhir, para investor menunggu lebih banyak data di minggu ini, termasuk laporan pekerjaan, JOLTS, dan PMI Jasa ISM, untuk wawasan lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya net foreign sell dan pelemahan nilai tukar Rupiah,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (02/4).
Hot
No comment on record. Start new comment.