Pasardana.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyatakan efektif penerbitan 171.458.978.293 saham baru melalui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMHMETD) IV atau right issue PT Smartfren Telecom Tbk(IDX:FREN) pada tanggal 28 Maret 2024.
Mengutip prospketus FREN pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(1/4/2024) bahwa dalam aksi korporasi itu FREN menetapkan harga pelaksanaan right issue Rp50 per lembar. Sehingga berpotensi meraup dana Rp8,572 triliun.
Sayangnya, salah satu Pemegang Saham Pengendali (PSP) yakni PT Global Nusa Data selaku pemegang 23,79 persen porsi saham FREN telah menyatakan tidak akan menebus right issue selembar pun. Langkah yang sama diambil PT Wahana Inti Nusantara selaku pemegang 14,52 persen porsi saham FREN.
Sedangkan PT Bali Media Telekomunikasi selaku Pengendali dengan porsi saham 9,81 persen, telah menyatakan akan melaksanakan HMETD-nya.
Menariknya, BCA Sekuritas akan bertindak selaku pembeli siaga dengan menampung sebanyak 95.990. 803.554 saham baru. Dengan demikian Sekuritas milik Grup Djarum itu akan merogoh dana sebesar Rp4,799 triliun untuk menguasai 18,57 persen porsi saham FREN.
Bagi investor lainnya yang ingin menyuntik modal emiten telekomunikasi grup Sinarmas itu, maka wajib tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) perseroan penutupan bursa pada tanggal 18 April 2024.
Saat itu, Setiap pemegang 178 saham FREN akan mendapat 75 HMETD . lalu setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham Baru seharga Rp50 per lembar mulai tanggal 22 April 2024 sampai dengan tanggal 6 Mei 2024.
Rencananya, FREN akan menggunakan dana right issue senilai Rp5,487 triliun untuk melunasi utang dan bunga kepada Niven Holdings Limited.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja anak usaha yakni Smart Telecom dengan porsi 80 persen dari sisa dana right issue dan 20 persen untuk perseroan.
Hot
No comment on record. Start new comment.