Note

Bursa Tengah Telisik Pola Transaksi Saham Rumah Sakit Milik Dato Sri Tahir

· Views 22

Pasardana.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan pemeriksaan atas pola transaksi pada efek bersifat ekuitas PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (IDX: SRAJ).

Hal itu dilakukan guna memastikan pola transaksi saham emiten rumah sakit milik Dato Sri Tahir dalam tiga bulan perdagangan bursa itu berlangsung wajar, teratur dan efisien.

Menurut Direktur Pengawasan Transaksi dan kepatuhan BEI, Kristian Manullang, bahwa penghentian sementara atau suspensi SRAJ sejak tanggal 20 Maret 2024, untuk memberikan ruang bagi pemeriksaan pola transaksi oleh bursa.

“Kita suspend SRAJ sampai pemeriksaannya selesai,” kata dia kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Namun, dia belum dapat memastikan pola transaksi saham SRAJ terindikasi manipulasi perdagangan atau perdagangan semu.  

“Pastinya kami memeriksa SRAJ karena volatilitas transaksinya,” jelas dia.

Lebih lanjut Kristian menuturkan, SRAJ telah disuspensi sejak tanggal 16 Februari hingga 4 Maret 2024, karena itu SRAJ dimasukan dalam papan pemantauan khusus.

Tapi, pergerakan SRAJ tetap liar setelah status suspense dicabut pada tanggal 5-19 Maret 2024, maka BEI kembali menjatuhkan status suspensi SRAJ untuk pemeriksaan.

“Kami juga meminta SRAJ melakukan public ekspose untuk mengetahui apakah mereka akan melakukan aksi korporasi atau hal lain yang penting,” terang dia.   

Sementara itu, dalam bahan paparan publik atas permintaan BEI, SRAJ menduga pergerakan saham perseroan didorong oleh upaya pengembangan usaha.

Selain itu, saham beredar SRAJ naik menjadi 10,28 persen dari 5,45 persen, yang diikuti oleh peningkatan jumlah investor yang membuat saham menjadi lebih likuid.

Manajemen SRAJ juga menilai, pergerakan saham SRAJ dipicu munculnya musim wabah, misalnya flu Singapura dan demam berdarah, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan dan industri kesehatan secara umum.

Hal tersebut juga terlihat dari kenaikan jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap saat wabah melanda.

Sedangkan di akhir tahun 2023, SRAJ menderita rugi bersih sebesar Rp38,4 miliar. Sehingga akumulasi rugi atau defisit menyentuh Rp518,18 miliar.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.