Pasardana.id - PT First Media Tbk (IDX: KBLV) mengalami defisit sedalam Rp748,18 miliar pada tahun 2023, atau kian dalam 12,4 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp665,68 miliar.
Dampaknya, KBLV mengalami defisiensi modal atau tekor modal sedalam Rp586,37 miliar pada akhir tahun 2023.
Tekor itu kian dalam 44,3 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp406,25 miliar.
Pasalnya, emiten layanan telekomunikasi itu menderita rugi bersih sebesar Rp80,354 miliar pada tahun 2023.
Nilai tersebut menyusut 70,3 persen dibanding tahun 2022 yang menyentuh Rp270,93 miliar.
Presiden Direktur KBLV, Harianda Noerlan melaporkan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp113,52 miliar.
Hasil itu turun 19,2 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp140,41 miliar.
Pasalnya, pendapatan konten dan berita merosot 18,6 persen secara tahunan menjadi Rp96,623 miliar pada tahun 2023.
Senasib, pendapatan infrastruktur turun 18,2 persen secara tahunan menjadi Rp13,938 miliar.
Sayangnya, beban layanan membengkak 38,4 persen secara tahunan menjadi Rp108,23 miliar pada tahun 2023.
Dampaknya, laba kotor terpangkas 91,8 persen secara tahunan yang tersisa Rp5,289 miliar.
Sedangkan beban usaha menyusut 70,3 persen secara tahunan yang tersisa Rp89,294 miliar pada akhir tahun 2023.
Alhasil, rugi usaha berkurang 72,7 persen secara tahunan yang tersisa Rp75,501 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit KBLV yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 3,6 persen secara tahun menjadi Rp1,615 triliun pada tahun 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.