Laba INPP Melesat 166 Persen, Berhasil Kantongi Rp184,90 Miliar di 2023

IDXChannel - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengantongi laba bersih sebesar Rp184,90 miliar di sepanjang tahun 2023 lalu. Angka itu tumbuh hingga 166% dibandingkan tahun 2022 lalu yang sebesar Rp65,61 miliar.

“Segmen-segmen kami yaitu hospitality, komersial, dan penjualan properti semuanya mencatatkan kinerja yang baik tahun 2023, dengan recurring income dari segmen perhotelan dan komersial berkontribusi sebesar 85%,” kata Presiden Direktur INPP, Anthony P Susilo dalam keterangan resminya, Senin (1/4/2024).

Baca Juga:

Last Day Corporate Forum, Intip Strategi Bisnis MTEL, BSDE, INPP, dan MSIN

Pertumbuhan laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang juga meningkat 16% menjadi Rp1,10 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp955,54 miliar. 

Segmen perhotelan adalah kontributor terbesar dengan 43%, disusul segmen komersial dengan kontribusi terhadap 42% pendapatan 2023. 

Baca Juga:

Ekspansi Bisnis di 2024, Indonesian Paradise (INPP) Siapkan Capex Rp1 Triliun 

Sementara untuk segmen penjualan properti, diperkirakan penjualan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2022. 

Salah satu faktor pendorongnya adalah proyek Antasari Place yang baru saja menyelesaikan topping-off pembangunan tower pertamanya pada Mei 2023 lalu, dengan perkiraan jadwal handover di akhir 2024.

Baca Juga:

Saham Indonesian Paradise Property (INPP) Masuk Radar UMA BEI

Recurring income atau pendapatan berulang memang sangat membantu INPP dari segi profitabilitas. 

Recurring income INPP turut menyumbangkan pendapatan sebesar Rp934,91 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 31% pada tahun buku 2023.

Lebih lanjut, tahun 2024 ini, INPP memprediksi bahwa sektor properti siap untuk tumbuh berdasarkan beberapa indikator positif, antara lain dari perkiraan Bank Indonesia tentang pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam kisaran 4,7-5,5% menjadi pertanda baik bagi pasar real estat. 

Karena peningkatan aktivitas ekonomi seringkali diterjemahkan ke dalam permintaan yang lebih tinggi untuk properti.

“Indikator lainnya adalah angka kunjungan ke Indonesia yang tumbuh 20,17% secara tahunan. Khusus pada bulan Desember 2023 tercatat sebanyak 1.14 juta kunjungan dimana 481 ribunya menuju ke Bali,” ujar Anthony.

Hal itu, lanjut Anthony, tentu akan mempengaruhi segmen komersial khususnya hospitality, di mana perseroan memiliki banyak hotel di lokasi-lokasi strategis di kota pariwisata tersebut. 

Memanfaatkan sentimen ini, INPP telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan mendorong penjualan properti yang ditargetkan bisa mengambil porsi yang cukup besar di tahun ini.

(SLF)