Note

Defisit USD450 Juta, Akuntan Ragu Kelangsungan Usaha ENRG

· Views 41

Pasardana.id- PT Energi Mega Persada Tbk(IDX:ENRG) menyampaikan laba bersih tumbuh  2,5 persen secara tahunan menjadi USD68,435 juta pada tahun 2023.

Hasil itu hanya dapat memangkas defisit atau akumulasi kerugian sedalam  13,29 persen secara tahunan menjadi  USD450,79 juta pada tahun 2023.

Akibatnya, Akuntan Publik pemeriksa laporan keuangan tahun 2023 meragukan kelangsungan usaha emiten migas Grup Bakrie tersebut.  

Akuntan Publik, Hilda Ong dari KAP Y Santosa dan Rekan juga mendapati kewajiban jangka pendek telah melampaui aset lancar ENRG. Jelasnya, total kewajiban jangka pendek mencapai USD363,54 juta. Adapun aset lancar ENRG hanya USD242,37 juta.

“Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis Hilda Ong dalam laporan audit yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(1/4/2024).

Padahal ENRG telah menyampaikan langkah-langkah untuk keluar dari kemelut itu seperti melakukan usaha-usaha yang optimal untuk menurunkan kewajiban Perusahaan dan mengusahakan pembiayaan dan/atau pembiayaan kembali (refinancing) dengan syarat dan kondisi yang paling efektif dan efisien. Langkah selanjutnya, mempercepat pengembangan unit usaha untuk mencapai komersialisasi dengan ekonomis.

Sementara itu, Direktur Utama ENRG, Syailendra Surmansyah Bakrie melaporkan penjualan senilai USD420,77 juta pada tahun 2023. Hasil itu turun 6,87 persen  dibanding tahun  2022 yang mencapai USD451,99 juta.

Pasalnya, penjualan gas bumi anjlok  13,04 persen secara tahunan menjadi USD280,95 juta pada tahun 2023. Hal itu seiring dengan produksi gas yang turun 16 persen menjadi 165,5 milion cubic feet per hari. Terlebih, harga rata rata gas turun 0,5 persen secara tahunan menjadi USD6,22 per mcf.   

Senasib, penjualan minyak mentah menyusut 3,6 persen secara tahunan menjadi USD131,95 juta. Pada saat produksi tumbuh 8 persen secara tahunan menjadi USD5.755 barel per hari. Tapi harga minyak turun 12 persen secara tahunan menjadi USD80,75 per barel.

Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 2,2 persen secara tahunan menjadi USD274,71 juta pada akhir tahun 2023. Dampaknya, laba kotor terpangkas 20,2 persen secara tahunan menjadi USD146,06 juta.

Adapun laba sebelum pajak penghasilan melorot 27,8 persen secara tahunan menjadi USD101,29 juta pada akhir tahun 2023.

Menariknya, beban pajak penghasilan turun 54,7 persen secara tahunan menjadi USD33,122 juta pada tahun 2023. Alhasil laba bersih terkerek 2,09 persen secara tahunan menjadi USD68,175 juta.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.