Note

Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs

· Views 20
Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs
Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga emas di pasar spot kembali menyentuh rekor tertinggi anyar pekan lalu. Ini bisa menjadi sentimen positif untuk sejumlah emiten produsen logam mulia tersebut di bursa domestik.

Harga emas terakhir diperdagangkan pada level USD2.236 per troy ons pada pekan lalu, naik 2,7 persen dari minggu sebelumnya. Selama Maret, emas sudah menguat 9 persen.

Baca Juga:
Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs Terseret Kasus Korupsi dan Alami Rugi, Kenapa Saham Timah (TINS) Tetap Melaju?

Mengutip Trading Economics, lonjakan harga emas terjadi di tengah spekulasi bahwa bank-bank sentral utama akan melakukan pemangkasan suku bunga di 2024, dan pada saat yang sama, meningkatnya ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan safe-haven untuk emas batangan.

Selama pertemuan kebijakan terakhirnya, bank sentral Federal Reserve (The Fed) AS mempertahankan prospek penurunan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini meskipun terdapat data inflasi yang masih ‘panas’.

Baca Juga:
Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs SLJ Global (SULI) Rampungkan Private Placement 327 Juta Saham untuk Konversi Utang

Pasar bertaruh, The Fed akan memulai penurunan suku bunga pada Juni mendatang.

Di Eropa, Swiss National Bank (SNB) secara mengejutkan melakukan penurunan suku bunga pada pertemuan Maret, sehingga memicu spekulasi bahwa bank sentral besar lainnya juga akan melakukan hal yang sama.

Baca Juga:
Harga Emas Rekor Lagi, Katalis Positif buat Saham ANTM Cs Tok! Sigma Energy (SICO) Bagi Dividen Rp4 per Saham

Sementara itu, Bank of Japan (BOJ) mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya, tetapi diperkirakan akan mempertahankan sikap akomodatif untuk beberapa waktu ke depan.

Di sisi lain, investor terus melakukan lindung nilai (hedging) terhadap ketidakstabilan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah dengan membeli emas.

Sebagai aset tanpa imbal hasil (yield), emas cenderung naik ketika harga aset alternatif turun. Namun suku bunga saat ini sebenarnya cukup tinggi—bahkan suku bunga riil disesuaikan dengan inflasi—dan kemungkinan besar akan tetap demikian bahkan setelah beberapa kali pemotongan oleh The Fed.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (29/3), dalam catatan baru-baru ini, manajer investasi di UBS memaparkan adanya peningkatan pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia, yang menurut mereka telah mencapai tingkat tertinggi sejak 1960an, yaitu lebih dari 1.000 metrik ton dalam dua tahun terakhir.

Bisa dibilang, taruhan bank sentral ini dapat dilihat sebagai lindung nilai terhadap dolar AS sebagai mata uang cadangan.

Hal tersebut terutama datang dari negara-negara seperti China, sebagai antisipasi terhadap gangguan geopolitik yang lebih besar lagi di masa depan.

Analis Pasar Senior di Barchart Darin Newsom mengatakan, reli emas adalah sinyal bahwa investor khawatir The Fed tidak akan mampu mengendalikan inflasi karena mulai menurunkan suku bunga.

Darin menambahkan, dia juga melihat emas mendapat dukungan yang baik sebagai lindung nilai risiko geopolitik.

“Ketakutan geopolitik masih ada dan akan terus meningkat menjelang pemilu AS pada November,” katanya, dikutip Kitco, Jumat (29/3).

“Jika The Fed mulai menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi akan turun, sehingga menjadikan emas sebagai aset safe-haven yang lebih menarik,” imbuh Darin.

Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, ia memperkirakan pasar emas memiliki potensi kenaikan lebih lanjut. Dia menambahkan, bukan sekedar momentum yang mendorong harga emas lebih tinggi.

“Kemampuan emas yang berkelanjutan untuk menahan tekanan dari dolar dan pergerakan imbal hasil sangat mengesankan dan ini menyoroti pasar yang terus menarik permintaan sehingga menjadikan tugas yang relatif mudah bagi dana lindung nilai [hedge fund] untuk mempertahankan posisi beli mereka yang besar,” ujarnya, dikutip Kitco.

“Kekhawatiran utama saya selama beberapa minggu terakhir adalah risiko pelemahan yang memaksa terjadinya likuidasi jangka panjang, tetapi dengan harga sekarang di atas USD2.200 risiko tersebut terus memudar,” kata Ole lagi.

Katalis Positif

Kenaikan harga emas dunia menjadi katalis positif bagi kinerja emiten produsennya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring berpotensi meningkatkan pendapatan dan juga margin perusahaan.

Kendati, harga saham-saham yang terkait emas cenderung loyo pekan lalu.

Saham emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 5,88 persen pekan lalu. Namun, sukses melonjak 8,11 persen dalam sebulan belakangan.

Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga terkoreksi 1,13 persen dalam sepekan. Seperti ANTM, saham AMMN melesat 8,02 persen dalam sebulan.

Kemudian, saham ARCI dan BRMS juga loyo dalam seminggu terakhir, masing-masing turun 2,27 persen dan 3,23 persen. Dalam sebulan, saham ARCI melorot 1,15 persen, sedangkan BRMS naik 4,90 persen.

Saham-saham emiten emas lainnya yang juga berpotensi tersengat efek melonjaknya harga logam mulia tersebut adalah PSAB, MDKA, SQMI, HRTA, hingga UNTR. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.