Note

Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023

· Views 49
Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023
Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp449,7 miliar. 

“Di tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun, EBITDA sebesar Rp684,3 miliar dan rugi tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah, Fina Eliani, melalui keterangan pers, Jumat (29/3/2024).

Baca Juga:
Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023 Stafsus Erick Thohir Buka Suara soal Korupsi di Timah (TINS)

Penurunan volume penjualan logam timah sebesar 6.420 metrik ton dan penurunan harga jual rerata logam timah sebesar USD4.891 per metrik ton dari 2022 berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun lalu.

Posisi nilai aset TINS pada 2023 sebesar Rp12,8 triliun, sementara posisi liabilitas berada di posisi Rp6,6 triliun, naik 9,7 persen dibandingkan posisi akhir 2022, yakni Rp6,0 triliun. 

Baca Juga:
Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023 Saham Timah (TINS) Melonjak, Abaikan Kasus Dugaan Korupsi

Di samping itu, pinjaman bank dan utang obligasi pada akhir 2023 menjadi Rp3,5 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun. Posisi ekuitas sebesar Rp6,2 triliun, turun 11 persen dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar

Rp7,0 triliun seiring kerugian yang dialami Perseroan.

Baca Juga:
Timah (TINS) Catat Rugi Rp449,7 Miliar di 2023 Harga Timah Melonjak, Saham NIKL dan TINS Melaju Kencang

“Indikator keuangan perseroan masih menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 38 persen, Current Ratio sebesar 139 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 5,41 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 105,9 persen,” paparnya. 

Fina menjelaskan, lambatnya pemulihan perekonomian global dan tekanan harga logam timah dunia di tahun lalu mengakibatkan penguatan mata uang AS dan lemahnya permintaan timah, karena tingginya persediaan LME yang berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia sejak 2022 sampai saat ini. 

Selain itu, penambangan timah tanpa izin yang terjadi di Bangka Belitung akibat tata kelola pertimahan yang belum membaik, berdampak negatif pada bisnis pertimahan di Indonesia khususnya perseroan.

“Kondisi ekonomi global dan domestik yang belum membaik serta lemahnya permintaan logam timah global ditengah aktifitas penambangan tanpa izin berdampak pada kinerja perseroan di tahun 2023,” beber dia. 

“Pada 2024 TINS fokus pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan dan program efisiensi berkelanjutan, manajemen optimis kinerja Perseroan di tahun ini akan lebih baik sesuai dengan target,” ucap Fina. (WHY)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.