Note

Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi

· Views 39
Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi
Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten kesehatan, terutama farmasi, melesat pada perdagangan Rabu (27/3/2024).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.02 WIB, saham emiten peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melambung 13,21 persen ke Rp600 per saham, rebound dari koreksi 2 hari sebelumnya.

Baca Juga:
Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi Anak Usaha Emtek (EMTK) Caplok 41,15 Persen Saham CASS Rp704 Miliar

Pada Jumat (22/3) pekan lalu, saham IRRA terbang 25,00 persen.

Dalam respons terhadap pertanyaan bursa atas volatilitas harga saham, Selasa (26/3), manajemen menjelaskan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana tercantum dalam peraturan tersebut.

Baca Juga:
Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi Catat Jadwal Pembagian Dividen Bank Danamon (BDMN) Rp125,48 per Saham

“Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” jelas manajemen.

Lebih lanjut, pihak IRRA menyebut, belum ada rencana tindakan aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di BEI dalam 3 bulan mendatang.

Baca Juga:
Saham Kesehatan IRRA hingga PYFA Ramai-Ramai Melonjak Lagi Waspada, Sebaran Kasus DBD Sudah Tembus 35 Ribu Pasien di 2024

Saham farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga melesat, yakni 10,90 persen ke Rp1.015 per saham. Saham PYFA dan PEHA juga terapresiasi masing-masing sebesar 8,92 persen dan 7,27 persen.

Demikian pula, saham SIDO, KLBF, dan laboratorium DGNS yang secara berturut-turut tumbuh 2,44 persen, 0,33 persen, dan 3,14 persen.

Sejauh ini, belum ada kabar korporasi maupun eksternal yang bisa menjadi katalis utama pergerakan harga saham farmasi, selain sejumlah diskusi atau rumor yang dilempar para pelaku pasar di sejumlah forum diskusi online.

Kinerja emiten farmasi memang masih tertekan sepanjang 2023. Banyak dari emiten-emiten tersebut yang tengah mempersiapkan untuk merilis laporan keuangan tahun penuh 2023, seperti KAEF, PEHA, INAF, IRRA, hingga KLBF.

Sebagaimana diketahui, trio saham pelat merah KAEF, PEHA, dan INAF masih membukukan rugi bersih selama 9 bulan di 2023 (per kuartal III-2023). Sementara, nama besar macam Sido Muncul (SIDO) membukukan penurunan laba bersih 13,9 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp950,65 miliar selama 2023.

Namun, perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan di Tanah Air barangkali menjadi salah satu perhatian investor sektor kesehatan saat ini.

Menurut data, Kementerian Kesehatan, kasus DBD di Indonesia mencapai 35.556 kasus hingga minggu ke-11 tahun 2024.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan, ada beberapa provinsi yang melaporkan kasus DBD sangat tinggi di Indonesia, yakni Kota Bandung, Kendari, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, dan Kabupaten Subang.

Kemudian, kasus kematian akibat DBD tertinggi dilaporkan terjadi di Jepara, Bandung, Subang, Kendal, dan Blora.

Secara total, kematian akibat DBD sepanjang 2024 ini mencapai 290 kasus.

Terkait penyebab melonjaknya kasus DBD belakangan ini, Imran menjelaskan, hal itu berkaitan dengan cuaca yang tak menentu, yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti - nyamuk penyebab DBD - mudah berkembang biak.

"Hujan sekarang itu saya bilang aneh, kenapa? (bisa nih) hujan deras selama beberapa hari, lalu kemudian cuaca berubah panas. Ketidakpastian cuaca itu yang menyebabkan munculnya genangan dan menimbulkan breeding places untuk nyamuk penyebab DBD," jelas Imran, dikutip iNews, Sabtu (23/3).

Yang terang, tampaknya cenderung ada banyak spekulasi jangka pendek di saham kesehatan dalam beberapa hari terakhir yang menunggu story (kisah) yang lebih solid untuk menopang lonjakan harga saham tersebut. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.