Yen Jepang Terendah 34 Tahun usai BOJ Akhiri Kebijakan Suku Bunga Negatif
IDXChannel - Yen Jepang terdepresiasi menuju 152 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (27/3/2023), pukul 13.56 WIB.
Yen tenggelam ke level terendah dalam 34 tahun sejak 1990. Ini seiring investor tengah bertaruh, kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) akan tetap akomodatif untuk beberapa waktu. Meskipun, baru-baru ini ada perubahan terhadap suku bunga negatif. (Lihat grafik di bawah ini.)
Pekan lalu, BOJ menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun dan mengakhiri suku bunga negatif selama 8 tahun.
Seiring dengan itu, pelemahan yen mendorong intervensi baru dari pihak berwenang. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa ia tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk mengendalikan pelemahan yen.
Sementara diplomat mata uang terkemuka Masato Kanda mengatakan pelemahan mata uang tersebut tidak mencerminkan fundamental dan menggambarkan pergerakan baru-baru ini sebagai tindakan spekulatif.
Sebelumnya, BOJ sempat melakukan operasi pembelian obligasi darurat untuk memulihkan kondisi pasar di tengah ancaman yen yang terus melemah pada akhir 2022 lalu tepatnya pada Oktober.
BOJ mengumumkan langkah ini menyusul pelemahan yen yang menembus 150 yen per dolar AS. Posisi ini juga sempat menempatkan yen pada level terendah yen dalam 32 tahun dan akan berdampak pada pelaku pasar.
Secara eksternal, yen juga berada di bawah tekanan dari kuatnya dolar di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama di AS, bahkan ketika suku bunga mulai turun di negara-negara besar lainnya.
Indeks dolar naik menjadi sekitar 104,4 pada hari Rabu (27/3), mendekati level tertinggi enam minggu karena investor menantikan laporan indeks harga PCE AS terbaru yang akan dirilis akhir pekan ini. Data ini akan menjadi petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).
Greenback juga didukung oleh spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga mendorong para investor untuk carry and haven dari dolar.
Pekan lalu, Swiss National Bank secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan utamanya, dengan alasan untuk memperkuat mata uang franc.
BOE juga memberikan jeda yang dovish, melihat tidak diperlukannya kenaikan suku bunga lanjutan dalam jangka pendek.
Sementara itu, Gubernur The Fed Lisa Cook mengatakan pada Senin (25/3) bahwa bank sentral perlu mengambil tindakan hati-hati dalam memutuskan kapan akan mulai menurunkan suku bunga. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.