Bayar Klaim Rp286,72 Miliar ke Pupuk Kaltim, Keuangan TUGU Diklaim Masih Solid
IDXChannel - Sebagai leader konsosrsium, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) secara resmi telah melakukan pelunasan pembayaran klaim sebesar USD19 juta, atau setara Rp286,72 miliar, kepada PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Meski nilai klaim yang harus dibayar terbilang besar, namun kemampuan perusahaan yang juga dikenal dengan nama Tugu Insurance tersebut dalam mengelola liabilitas dan risiko diyakini masih sangat solid.
Munculnya klaim dengan nilai ratusan miliar tersebut diakibatkan karena adanya overfiring di unit Steam Methan Forming (SMR) Pabrik V milik PT Pupuk Kaltim.
Pembayaran termin pertama cair sebesar USD3,96 juta pada 21 Februari 2023, dan termin kedua sebesar USD15,15 juta pada 4 Januari 2024 lalu.
"Meski harus membayar klaim sebesar itu, kinerja TUGU masih akan tetap solid dan tidak terdampak signifikan," ujar Economist KISI Asset Management, Hosianna, Selasa (26/3/2024).
Menurut Hosianna, publik harus melihat bahwa pihak penanggung risiko (asuransi) tersebut tidak tunggal, melainkan konsorsium, dengan posisi TUGU sebagai leader.
Dalam kondisi demikian, maka dapat dipastikan bahwa TUGU tidak sendirian, dan pada akhirnya anggota lain juga akan membayar.
"Hanya saja karena TUGU sebagai leader maka pembayaran dilakukan terlebih dahulu (talangan) dan semua sudah sesuai prosedur," tutur Hosianna.
Hosianna menjelaskan, konsorsium asuransi yang terlibat dalam menanggung risiko ini ada lima perusahaan, dengan porsi pertanggungan yang berbeda-beda.
Pertama adalah TUGU sebagai leader dengan komposisi 45 persen. Selanjutnya ada anggota konsorsium yang terdiri dari BRI Insurance (32,5 persen), PT Asuransi Ramayana Tbk (20 persen), PT Asuransi Ekspor Indonesia (dua persen) dan PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (0,5 persen).
"Artinya, dari nilai pertanggungan tersebut, TUGU seharusnya hanya menanggung Rp129 miliar saja, sesuai dengan porsinya," ungkap Hosianna.
Sementara total dana talangan sisanya akan menjadi piutang yang dapat ditagihkan oleh TUGU ke anggota asuransi lain yang ikut serta dalam proses underwriting.
"Jangan lupa juga bahwa sudah menjadi hal yang wajar di industri asuransi, untuk mengelola risiko. Maka selain menggunakan mekanisme konsorsium, tapi juga mekanisme reasuransi," papar Hosianna.
Bila dicermati, dikatan Hosianna, TUGU selama ini memiliki manajemen risiko yang baik, karena setidaknya 50 persen premi yang didapat (bruto) telah direasuransikan.
Hosianna juga menambahkan bahwa sampai dengan akhir September 2023, loss ratio atau rasio yang mengukur beban klaim terhadap premi TUGU berada di angka 62 persen.
Posisi ini dinilai Hosianna tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan industri yang mencapai lebih dari 70 persen.
"Dengan expense ratio di angka 36,6 persen, maka combined ratio TUGU masih berada di bawah 100 persen. Artinya, TUGU masih underwriting profit," urai Hosianna.
Hal tersebut, lanjut lagi, belum lagi memperhitungkan rasio Risk Based Capital (RBC) TUGU yang juga sangat kuat untuk induk di 570 persen.
"Itu jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120 persen. Jadi saya melihat keuangan TUGU masih sangat solid," tegas Hosianna. (TSA)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.