Pasardana.id- PT Charoen Pokphand Tbk(IDX:CPIN) mencatatkan laba bersih Rp2,318 triliun pada tahun 2023, atau turun 20,8 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp2,928 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp141 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan akhir tahun 2022 berada di level Rp179 perhelai.
Padahal Presiden Direktur CPIN, Tjiu Thomas Effendy melaporkan penjualan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp61,615 triliun. Hasil itu tumbuh 8,45 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp56,867 triliun.
Penopangnya, penjualan pakan tumbuh 21,3 persen secara tahunan menjadi Rp16,52 triliun pada tahun 2023. Senada, penjualan ayam olahan meningkat 19,6 persen secara tahunan menjadi Rp10,011 triliun.
Demikian juga dengan penjualan ayam usia sehari naik 23,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,821 triliun pada tahun 2023. Lalu, penjualan lain lain tumbuh 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,529 triliun.
Tapi penjualan ayam pedaging menyusut 0,76 persen secara tahunan menjadi Rp31,723 triliun pada tahun 2023.
Walau, beban pokok penjualan bengkak 9,4 persen secara tahunan menjadi Rp53,341 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap tumbuh 1,59 persen secara tahunan menjadi Rp8,274 triliun.
Namun laba usaha melorot 8,2 persen secara tahunan menjadi Rp3,654 triliun pada tahun 2023. Pasalnya, beban penjualan naik 10,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,35 triliun. Lalu, beban umum dan administrasi mengembung 8,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,979 triliun. Disamping itu, penghasilan operasi lainnya anjlok 80,5 persen secara tahunan sisa Rp100,04 miliar.
Terlebih, beban keuangan melambung 65,9 persen secara tahunan menjadi Rp697, 72 miliar pada akhir tahun 2023. Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan turun 15,2 persen secara tahunan menjadi Rp2,996 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telaha audit emiten peternak ayam yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa(26/3/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp13,942 triliun pada tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp27,028 triliun pada tahun 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.