Note

Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS

· Views 33
Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS
Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Selasa (26/3/2024) menjelang pengumuman data terbaru inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) dan usai sejumlah bank sentral mengumumkan arah kebijakan suku bunga pada pekan lalu.

Indeks saham Korea Selatan dan Hong Kong menguat, sedangkan indeks di Australia, China, dan Jepang kompak melemah pada pukul 9.00 WIB.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS Suspensi Saham SONA-LMAX dan Waran Seri I (LMAX-W) Dibuka Hari Ini

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,39 persen di level 16.537. Lebih lanjut, indeks KOSPI bursa Korea Selatan menguat paling tebal 1,15 persen di level 2.768 pada waktu yang sama.

Sementara, indeks Shanghai Composite naik tipis 0,06 persen di level 3.028. Lebih lanjut, bursa Australia melemah 0,02 persen di level 7.810.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS Saham Big Caps Bangkit, IHSG Diprediksi Terus Tancap Gas

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,047 persen di level 40.395 setelah sebelumnya mencapai level 41.000 yang merupakan level tertinggi baru (new all-time high/ATH). (Lihat grafik di bawah ini.)

 Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Pasar Tunggu Data Inflasi PCE AS Analisis Saham Pilihan: AMMN, TKIM Hingga SMRA

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,46 persen di 7.344 pada 09.00 WIB. Pada perdagangan sebelumnya IHSG menguat ke zona hijau dengan ditutup menguat 0,38 persen di level 7.377 pada Senin (25/3).

Dari AS, bursa Wall Street berakhir lesu pada awal minggu karena investor menanti data inflasi PCE pekan ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 162,26 poin, atau 0,41 persen, menjadi 39,313.64, S&P 500 (.SPX) kehilangan 15,99 poin, atau 0,31 persen, menjadi 5,218.19 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 44,35 poin, atau 0,27 persen, menjadi 16.384,47.

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi di zona merah, dengan saham blue-chip Dow Jones menderita persentase kerugian terbesar.

Indeks KOSPI naik pada awal perdagangan hari ini mencapai level tertinggi sejak Februari 2022 dan menghentikan penurunan dua hari berturut-turut. Kenaikan indeks Korea Selatan ini didorong oleh sentimen kecerdasan buatan (AI) dan chip semikonduktor.

Kenaikan saham-saham chip dipimpin oleh Samsung Electronics dan SK Hynix, masing-masing melonjak 1,7 persen dan 4,4 persen. Indeks kelas berat lainnya juga meningkat, dengan kenaikan signifikan dari Hyundai Motors (1 persen), Kia (2,1 persen), Celltrion (0,8 persen), dan KB Financial (1,7 persen).

Dari sisi data ekonomi, kepercayaan konsumen Korea Selatan turun menjadi 100,7 di bulan Maret, turun dari level tertinggi dalam enam bulan sebesar 101,9 yang dicapai di bulan Februari.

Sementara itu, investor menantikan lebih banyak data ekonomi pada minggu ini, termasuk data moral bisnis, produksi industri, penjualan ritel, dan data PCE AS pada bulan Maret.

Dari China dan Hong Kong, pasar saham sempat tergelincir pada sesi sebelumnya karena harapan akan intervensi yang lebih signifikan oleh Beijing untuk menopang perekonomian negara yang sedang kesulitan terus memudar.

Penurunan ini terjadi di tengah upaya Perdana Menteri Li Qiang meyakinkan pasar dengan mengatakan kepada para CEO global dan pembuat kebijakan China bahwa tingkat inflasi negara ini dan beban utang pemerintah pusat relatif rendah. PM Li meyakinkan kondisi ini bisa memberikan ruang untuk langkah-langkah kebijakan makro lebih lanjut.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun imbas lemahnya Wall Street semalam, karena investor terus mencermati prospek ekonomi dan suku bunga secara global.

Pasar juga dengan hati-hati menunggu angka inflasi domestik minggu ini sebagai petunjuk arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia.

Saham real estat dan bank memimpin penurunan, dengan kerugian dari Goodman Group (-1,1 persen), Scentre Group (-1,5 persen), Westpac Banking (-0,8 persen), National Australia Bank (-0,7 persen) dan ANZ Group (-0,6  persen).

Saham energi bersih Australia juga anjlok, termasuk Pilbara Minerals (-2,3 persen), Mineral Resources (-2,1 persen) dan Lynas Rare Earths (-2,8 persen). (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.