Note

Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG

· Views 24
Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG
Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) cenderung menguat pada Selasa (26/3/2024) seiring harga komoditas acuannya kembali naik.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.57 WIB, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melonjak 4,27 persen ke Rp1.465 per saham, sekaligus menghentikan koreksi 2 hari sebelumnya.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG IHSG Dibuka Koreksi 0,54 Persen ke 7.337, Saham SONA-ISAP Dipucuk Top Losers

Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga tumbuh 0,91 persen dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) terapesiasi 0,57 persen.

Demikian pula, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang terangkat masing-masing 0,54 persen dan 0,29 persen.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG IHSG Diproyeksi Menguat, Pantau Saham-Saham Ini

Diwartakan sebelumnya, harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent kembali menguat 0,38 persen di kisaran USD82,2 per barel dan 0,28 persen di level USD86,98 per barel pada perdagangan Selasa (26/3).

Pada penutupan sesi sebelumnya, minyak mentah berjangka WTI ditutup naik 0,2 persen di sekitar USD82,2 per barel dan minyak Brent ditutup menguat 0,21 persen di level USD86,25 per barel pada Senin (25/3).

Baca Juga:
Harga Minyak Naik, Intip Gerak Saham MEDC hingga ENRG Suspensi Saham SONA-LMAX dan Waran Seri I (LMAX-W) Dibuka Hari Ini

Melansir Reuters (26/3) harga minyak berada di jalur kenaikan untuk hari kedua berturut-turut di tengah ekspektasi pasokan yang lebih ketat yang didorong oleh pengurangan produksi Rusia dan serangan terhadap kilang Rusia.

Serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia menyebabkan tujuh kilang menjadi sasaran drone pada bulan Maret yang menyebabkan 12 persen kapasitas pemrosesan minyak negara tersebut terkena dampaknya.

Rusia meminta perusahaan minyaknya untuk mengurangi produksi guna memenuhi target Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sebesar 9 juta barel per hari (bph). Pada akhir Februari, Rusia telah memproduksi minyak sekitar 9,5 juta barel per hari.

Pada saat yang sama, serangan Ukraina terhadap kilang minyak Rusia terus berlanjut. Kilang Kuibyshev Rusia harus menutup setengah kapasitasnya setelah kebakaran terjadi.

Sebagai tanda pengetatan pasokan lebih lanjut, Macquarie memperkirakan bahwa produksi minyak mentah di kilang AS akan meningkat sebesar 300.000 barel per hari pada minggu depan. Angka ini meningkat dibandingkan dengan penurunan pasokan domestik sebesar 500.000 barel per hari, menurut catatan dari ahli strategi energi Walt Chancellor.

Pada Senin (25/3), Dewan Keamanan PBB juga mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, setelah AS abstain dalam pemungutan suara tersebut.

Namun para analis tidak yakin bahwa gencatan senjata akan menghentikan serangan Houthi yang telah mengguncang rute pelayaran di Laut Merah.

Setelah pemungutan suara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan ke AS untuk membahas rencana invasi Israel ke kota Rafah di Gaza yang ditentang oleh sekutu Israel.

Meskipun AS mengatakan posisinya tidak berubah, perselisihan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah AS akan membatasi bantuan militer ke Israel jika negara tersebut terus melakukan invasi.

Di tempat lain, investor menantikan laporan inflasi utama di negara-negara besar pada minggu ini sebagai petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter global.

Harga minyak juga mendapat tekanan dari penguatan dolar, yang kembali menguat di tengah spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Sementara negara-negara besar lainnya mulai menurunkan suku bunga seperti Swiss National Bank.

Sebelumnya, lembaga riset ING Global Market Research memprediksi pasar minyak akan terus mengetat pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini di tengah meningkatnya risiko pasokan.

Termasuk di antaranya disebabkan perpanjangan pengurangan pasokan sukarela dari OPEC+ hingga kuartal II-2024, serangan Ukraina baru-baru ini terhadap kilang-kilang Rusia serta gangguan terus-menerus terhadap aliran minyak melalui Laut Merah.

ING juga telah menaikkan perkiraan harga minyak dari USD80 per barel menjadi USD87 per barel untuk kuartal kedua 2024 dan dari USD82 per barel menjadi USD88 per barel untuk kuartal ketiga 2024. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.