Pasardana.id - PT Lippo Karawaci Tbk (IDX: LPKR) membukukan laba bersih sebesar Rp50,14 miliar pada tahun 2023, atau membaik dibanding tahun 2022 yang menderita rugi bersih sebesar Rp2,692 triliun.
Laba tersebut hanya dapat mengikis defisit 0,45 persen secara tahunan menjadi Rp10,911 triliun pada akhir tahun 2023.
Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya melaporkan, pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp16,99 triliun.
Hasil itu tumbuh 14,1 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp14,808 triliun.
Penopangnya, pendapatan dari lini usaha fasilitas kesehatan tumbuh 16,8 persen secara tahunan menjadi Rp11,19 triliun pada tahun 2023.
Senada, penjualan dan jasa pengelolaan aset properti meningkat 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp4,542 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan dari lini usaha gaya hidup seperti sewa hotel hingga pusat perbelanjaan tumbuh 8,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,256 triliun.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp9,479 triliun pada tahun 2023.
Tapi laba kotor tetap tumbuh 19,8 persen secara tahunan menjadi Rp7,367 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit emiten properti milik Keluarga Riady itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp29,964 triliun pada tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp19,606 triliun pada tahun 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.