Note

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.799, Dua Sentimen Jadi Pemicunya

· Views 37
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.799, Dua Sentimen Jadi Pemicunya
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.799, Dua Sentimen Jadi Pemicunya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 16 poin ke level Rp15.799 per USD pada perdagangan Senin (25/3/2024). Dua sentimen menjadi pemicu gagalnya rupiah menguat sore ini.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat karena The Fed mempertahankan suku bunga semalam antara 5,25%-5,5% dan terjebak dalam proyeksi tiga kali pemotongan pada akhir tahun.

"Namun pihaknya juga mengatakan pihaknya tidak akan melakukan pemotongan sampai mereka yakin bahwa inflasi akan menurun secara berkelanjutan menuju target 2%," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (25/3/2024).

Sekitar 84 basis poin pemotongan diperkirakan terjadi pada tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan sekitar 160 basis poin pada awal tahun ini namun lebih tinggi dari awal minggu ini seiring dengan semakin menguatnya pertaruhan penurunan suku bunga.

Di Timur Tengah, pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Gaza dan menembaki tim medis. Sementara Israel mengeklaim telah menangkap 480 militan dalam bentrokan yang berkelanjutan di rumah sakit utama Al Shifa di Gaza.

Dari sentimen domestik, pasar terus mengamati Surplus Neraca Dagang Indonesia yang terus menunjukkan tren penurunan beberapa waktu terakhir ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Bahkan, jika produk-produk impor yang tak terdaftar yang masuk ke Indonesia lebih banyak ketimbang yang terdaftar.

"Sedangkan, produk-produk yang masuk ke Indonesia dari luar negeri bisa saja adalah produk ilegal berupa tekstil dan sebagainya yang sebenarnya banyak sekali masuk ke Indonesia," kata Ibrahim.

Pola yang seharusnya terjadi adalah jika nilai ekspor positif, maka nilai impornya juga akan positif. Sementara yang terjadi saat ini adalah kebalikannya, di mana nilai ekspor minus 9,4 persen, namun nilai importasinya malah meningkat.

Bahkan, yang menariknya lagi adalah ketika impor meningkat tajam hingga 15,8 persen dan nilai ekspor turun, artinya banyak barang-barang konsumsi atau produk-produk dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini pada akhirnya akan menggerus cadangan devisa nasional.

Walaupun pemerintah senang karena Neraca Dagang Indonesia masih surplus, tapi tren ekspor masih melemah dalam satu tahun terakhir. Ini yang tidak baik dan merupakan  ancaman dari situasi global yang terus memanas sampai saat ini belum ada kejelasan.

Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.780-Rp15.850.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.