Note

Banyak Knalpot Brong Kena Razia, Teten Mau Dorong SNI buat Lindungi Industri

· Views 21
Banyak Knalpot Brong Kena Razia, Teten Mau Dorong SNI buat Lindungi Industri
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki /Foto: Kemenkop UKM
Jakarta

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki ingin mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam produksi knalpot motor berperforma tinggi alias aftermarket. Menurutnya, hal itu diperlukan karena belum ada payung hukum jelas untuk melindungi industri knalpot aftermarket yang mayoritas diproduksi UMKM dalam negeri.

Awalnya, Teten menjelaskan urgensi hal tersebut berangkat dari maraknya razia pengguna knalpot brong oleh kepolisian jelang Pilpres 2024. Teten setuju jika pengguna knalpot tersebut ditindak, namun ia tidak sepakat jika razia turut menyasar industri dan produsen knalpot.

"Jadi background-nya begini, ini kan waktu lalu ada satu peristiwa waktu pilpres ada razia terhadap pengguna knalpot brong. Saya kira itu setuju ditindak, karena kita sudah punya aturan soal batas emisi dan kebisingan. Nah tapi, jangan kemudian ditutup industrinya, produsennya. Kebetulan karena itu dampaknya turun omzet mereka, padahal produk dari semua knalpot ini produk UMKM. Bahkan sudah masuk ke pasar luar negeri, artinya secara kualitas kita bisa kompetitif dan dari segi harga," ucap Teten dalam agenda Demo Day Knalpot Aftermarket di Gedung Smesco Indonesia, Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten mengatakan industri knalpot lokal perlu SNI sebagai perlindungan bagi industri knalpot lokal. Sebab tanpa hal tersebut, ia menjelaskan bakal sulit bagi aparat penegak hukum untuk membedakan knalpot aftermarket lokal yang memang sesuai standar dan knalpot brong yang tidak sesuai regulasi pemerintah.

"SNI-nya belum diatur. (Regulasinya) belum ada. Karena itu, supaya nanti dasarnya sama. Razia itu dasarnya, kan, rule, aturan. nanti enak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Teten mencatat jumlah potensi ekonomi industri knalpot lokal sangat besar, jumlahnya mencapai Rp 60 miliar. Jumlah omzet juga diyakini bakal meningkat. Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa pemerintah berupaya untuk hadir bagi industri knalpot lokal.

"Kalau sudah distandardisasi pasti akan meningkat (Omzet). Ini kalau kita lihat pertumbuhan otomotif, kan 7,64%. Kira-kira itu saja kita lihat. Kalau terus growing pengunaannya cukup besar. Kalau sudah ada SNI, orang tidak takut beli ini (knalpot aftermarket lokal) karena tidak takut dirazia," pungkasnya.

(ara/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.