Note

Willix Halim Umumkan Defisit Bukalapak Sentuh Rp8,7 Triliun di Tahun 2023

· Views 13

Pasardana.id- PT Bukalapak.com Tbk(IDX:BUKA) menderita rugi bersih Rp1,365 triliun pada tahun 2023, atau memburuk dibanding tahun 2022 yang membukukan laba bersih Rp1,983 triliun.

Dampaknya, akumulasi defisit kian dalam 18,5 persen secara tahunan menyentuh Rp8,709 triliun pada akhir tahun 2023.

Padahal Direktur Utama BUKA, Willix Halim melaporkan pendapatan mencapai Rp4,438 triliun pada tahun 2023. Hasil itu naik 22,6 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp3,618 triliun.

Penopangnya, pendapatan dari marketplace atau wahana perdagangan daring naik 4,74 persen secara tahunan menjadi Rp2,238 triliun pada tahun 2023. Senada, pendapatan dari online to offline atau perpaduan daring dan luring tumbuh 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp2,188 triliun.  

Tapi pendapatan pengadaan anjlok 91,7 persen secara tahunan sisa Rp11,095 miliar pada tahun 2023.  

Walau  beban penjualan dan pemasaran dapat ditekan sedalam 49,5 persen secara tahunan menjadi Rp518,43 miliar pada tahun 2023. Senada, beban umum dan administrasi turun 47,01 persen secara tahunan menjadi Rp1,348 triliun.

Sayangnya, beban pokok pendapatan bengkak 32,3 persen secara tahunan menjadi Rp3,387 triliun pada tahun 2023. Bahkan emiten wahana perdagangan daring ini mengalami rugi nalai investasi yang belum dan sudah terjadi sedalam Rp1,229 triliun. Sedangkan tahun 2022 mencatat laba investasi Rp3,935 triliun.

Ditambah, BUKA mencatatkan beban operasi lainnya Rp82,706 miliar, memburuk dibanding tahun 2022 yang meraup pendapatan operasi lainnya Rp338,46 miliar.

Akibatnya, BUKA  menderita rugi usaha Rp2,128 triliun pada tahun 2023. Sedangkan tahun 2022 tercatat laba usaha Rp1,759 triliun.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit BUKA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Sabtu(23/3/2024).

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 12,6 persen secara tahunan menjadi Rp792,02 miliar pada tahun 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp25,332 triliun pada akhir tahun 2023.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.